Puasa Rajab Apakah Wajib – Rajab meliputi bulan suci (al-Ashūr al-Huram) selain Muharram, Dhul-Qaida dan Dhul-Hijjah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi mengamati. dikatakan,
Karena Rajab adalah salah satu bulan suci (al-Asyur al-Huram), puasa di bulan ini adalah sunnat (mandab) sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Majah di atas.
Puasa Rajab Apakah Wajib
Sebagian ulama yang menyatakan larangan puasa di bulan Rajab, meskipun disebut makruh atau haram, namun hadits yang mereka gunakan adalah hadits yang lemah.
Puasa Rajab Dalam Analisis Qur’an Dan Hadis
Isnad (baris narasi) telah disetujui oleh Dawud bin Atha tentang kelemahannya. Begitu pula dengan hadits yang diriwayatkan oleh Harasiya bin al-Hur yang mengatakan,
Wanita, ري في فيمرجب, رجب منما ان ان ان ان ان ان ان هر ارجب ان ان انان ان انان انان انان انان ارجب انان انان اناهلية, فةلا يةهلا يرجب انان انان اناهلية, فةلا يةهلا يرجب انان انان اناهلية, فةلا يةهلا يةهلا
Aku melihat Umar bin al-Khattab memukuli telapak tangan orang hingga berhenti makan karena puasa Rajab. Umar berkata, “Rajab, ada apa dengan Rajab?” Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Jahiliyah. Ketika Islam datang, itu ditinggalkan
Ibn Hajar al-Haythami berkomentar: “Ada al-Hasan bin Jabala. Saya tidak tahu ada yang menyebutkannya.” Jadi posisinya jelas majhul (tidak diketahui).
Rajab Bulan Agung
Begitu pula dengan hadits yang menceritakan tentang Nabi. Puasa sebulan penuh di luar Ramadhan, kecuali bulan Rajab dan Sya’ban (HR at-Tabarani, al-Mujam al-Asth, no. 9418).
Al-Haythami berkomentar: “Ada Yusuf bin Atiya as-Safar. Dia adalah orang yang lemah.” dan banyak lainnya. Semuanya lemah atau menipu dan tidak bisa dijadikan argumen.
Oleh karena itu, hukum puasa Rajab tetap sunah (mandab) berdasarkan dalil umum kesucian puasa di bulan suci (Ashhur Khurram). Ada berapa hari sunnah, apakah awal, pertengahan, akhir, atau sebagian pendek, setengah atau sebagian besar bulan Rajab? Tidak ada janji temu. Jadi, ketika puasa di dalamnya, itu adalah sunnah.
Mengenai niat, niat merupakan bagian dari rukun puasa, baik sunnah maupun wajib. Karena itu ibadah. Dasarnya adalah hadits Nabi, saw:
Bulan Rajab, Tinta Emas Sejarah
Namun implementasinya dapat bervariasi. Niat puasa harus diucapkan pada malam hari atau sebelum fajar. Sedangkan niat menjalankan puasa sunnah bisa dinyatakan di tengah hari jika tidak dinyatakan dari malam hingga subuh.
Namun ada ulama yang menyatakan bahwa niat itu bisa diungkapkan dan meskipun hari zawal (matahari telah tergelincir), jam siang telah berlalu.
Seperti niat puasa satu untuk dua puasa, misalnya puasa Ramadhan dan niat puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis, misalnya karena jatuh pada hari Senin atau Kamis, maka niat seperti ini batal. Begitu pula dengan niat puasa sunnah rajab pada hari senin atau kamis pada waktu yang sama. Karena niat dalam ibadah itu tiang, dan tiang itu melambangkan ibadah, tidak ada yang lain. Puasa Rajab Sunnah termasuk ibadah, sedangkan puasa Senin Kamis juga termasuk ibadah. Jika maksud adalah untuk dua layanan, maksud tersebut tidak valid.
Jadi motif ibadah harus tetap disebutkan. Rajab, Senin, Kamis atau puasa lainnya. Setiap orang memiliki motif.
Update, Qadha Hutang Puasa Ramadhan Dan Puasa Sunah Bulan Rajab, Simak Bacaan Niat Dan Tata Caranya
Ulama berbeda pendapat tentang puasa sunnah pada bulan-bulan haram (Zulqad, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) dalam tiga versi.
Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat Lail, sedangkan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram.
Ketiga, ulama Hanafi berpendapat bahwa hanya tiga hari yang disunnahkan pada setiap bulan haram, yaitu Kamis, Jumat, dan Sabtu. (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh al-Islami wa Adiltuhu, 2/590; Abdurrahman Jaziri, Al Fiqh ala al Madzahib al Arbah, 1/378; Al Mouswaah al Fiqhiya al Quwaitiyyah, 28/81; Yusuf Qaradawi, F. Shyam, hal .125 dan 141).
Menurut pendapat kami, Raja/Muzbut adalah pendapat pertama yang membatalkan puasa sepanjang bulan haram, berdasarkan dalil umum dalam masalah ini.
Keutamaan Puasa Rajab, Mendapatkan Derajat Tertinggi Di Surga Hingga Allah Menutup Pintu Neraka
(Imam Nawawi, Al Majmu’ Sayrah al Muhadjazab, 6/386; Imam Sayauqani, Naylul Athar, hal. 880; Mahmud Abdul Latif Uwaydah, Al Jami’li Ahkam as Shyam, hal. 152).
Suatu kali saya datang kepada Nabi dan berkata, “Wahai Nabi Allah, saya adalah orang yang datang kepada Anda pada tahun pertama [Hijrah].” Nabi berkata, “Lalu mengapa tubuhmu begitu lemah?” Dia membalas. , “Saya tidak makan di siang hari. Pada siang hari, saya hanya makan pada malam hari. “Nabi Ditanya: “Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu sendiri?” Aku menjawab: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku kuat.”
Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Puasa di bulan kesabaran (Ramadan) dan satu hari setelah Ramadhan.” “Aku masih kuat,” kataku. Nabi s. Bersabda, “Puasa bulan sabar dan dua hari setelah Ramadhan.” Saya berkata, “Saya masih kuat.”
Imam Sayauqani menjelaskan: “Dalam hadits ini terdapat dalil sahnya puasa pada bulan-bulan haram.” (Imam Sayauqani, Naylul Athar, halaman 881).
Anjuran Puasa Rajab Dan Niatnya
Sebagian ulama seperti Nashiruddin Al Albani dalam Daif Abu Dawud menganggap hadits di atas lemah karena ketidakjelasan nama perawi hadits dari suku Al Bahila. Namun Imam Sayukani tetap memperkuat hadits tersebut dengan mengutip pendapat Imam Mundaziri yang menyatakan bahwa perbedaan pendapat tentang nama-nama sahabat tersebut tidak membatalkan hadits. (Imam Sayawqani, Naylul Athar, hal. 881; Wablul Ghammam Ala Sifa` al Awam, 1/514).
Adapun dalil-dalil khusus yang mewajibkan puasa di bulan Rajab, menurut para ulama, hadits-hadits tersebut sebenarnya dhaif (lemah). Imam Sayukani meriwayatkan dari Ibnu Subqi, atas otoritas Muhammad bin Manshur as Samani, yang mengatakan: “Tidak ada hadis definitif yang secara khusus menganjurkan puasa pada bulan Rajab. para ulama.” (Imam Sayawqani, Naylul Athar, hal. 881).
Imam Sayauqani mengatakan, meskipun tidak ada dalil khusus yang dapat menjadi dasar puasa di bulan Rajab, namun dalil umum tentang anjuran berpuasa pada bulan-bulan yang dilarang tetap dapat diterapkan.
Oleh karena itu puasa di bulan Rajab tetap disunnahkan, tetapi lebih baik tidak berpuasa selama sebulan penuh, mengingat hadits Nabi SAW, “Puasa di bulan-bulan yang dilarang dan berbuka puasa (diucapkan tiga kali), Nabi. SAW lalu menunjuk dengan tiga jarinya, menyatukan ketiga jarinya lalu memahaminya.” (HR Abu Dawud, no. 2428) (Imam Sayawqani, Nalul Athar, hal. 880) Pertama, wajib bagi kita untuk beriman bersama. Setiap waktu yang baik, setiap tempat yang baik, maka ibadah yang dilakukan pada waktu itu, di tempat itu, akan dilipatgandakan pahalanya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Doa Bulan Rajab Yang Dibaca Rasulullah Saw
Demikian pula sebaliknya, perbuatan dosa dan maksiat, jika dilakukan pada bulan-bulan suci, waktu-waktu suci atau tempat-tempat suci, dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Ini tidak berarti bahwa kita juga boleh menindas satu sama lain, tetapi ditegaskan bahwa kita dilarang menindas, baik dalam bentuk syirik, bid’ah, maupun maksiat.
Semua tindakan seperti itu dilarang di semua waktu dan tempat, tetapi ketika itu terjadi pada waktu yang baik, di tempat yang saleh, dilarang lebih keras untuk melarangnya.
Al Iman ath Thabari rahmahullah saat menjelaskan ayat ini diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radiyallahu ‘anhuma berkata:
Do’a Bulan Rajab
_“Jangan menzalimi diri sendiri sewaktu-waktu, kemudian bersikap khusus, tegaskan kembali 4 bulan mulia (suci). Allah juga telah menjadikan empat bulan ini sebagai bulan Haram, di mana manusia menzalimi diri sendiri. kezaliman terbesar yang menyekutukan Allah.”_
_”Dan Allah subhanahu wa ta’ala memperbesar dosa pada masa-masa mulia itu. Demikian pula sebaliknya, pahala dan amal kebaikan juga dilipatgandakan oleh Allah.”_
Maka ketika kita memasuki bulan-bulan suci dengan cara ini, kita harus memahami bahwa kita sekarang berada di bulan Haram, bulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, yang suci.
Jadi seseorang harus lebih berhati-hati untuk tidak jatuh ke dalam kemaksiatan karena Allah subhanahu wa ta’ala akan menambah dosanya. Naudzubilai min Zalik.
Salah Kaprah Tentang Puasa Rajab (koreksi Untuk Pencela Ulama)
Demikian pula ketika kita mengetahui bahwa ini termasuk bulan-bulan mulia, kita pun semakin semangat untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Namun seperti yang sudah kita ketahui bersama, ibadah ini tidak akan diterima dengan ikhlas dan itiba yang diajarkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
Maka tidak cukup kita memanfaatkan kemeriahan saat memasuki bulan suci/mulia ini, tetapi kita juga harus mengiringinya dengan modal Al-Ilmu agar kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. basis. ‘Ala.
Sebelum kita menghadapi bulan Rajab, sudah menjadi kewajiban kita untuk mengetahui apa saja yang diperbolehkan, apa saja yang disyariatkan untuk mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Broadcast Hadits Puasa Rajab, Shahihkah?
Maka para ulama mengatakan bahwa apapun yang diajarkan kepada Rasulullah alaihi wa sallam di bulan seperti itu layak dicita-citakan untuk kita.
Setiap bentuk ibadah, selama ada petunjuknya, merupakan kesaksian shahih dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam atau para sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam.
Secara universal apa yang bisa kita lakukan di bulan Rajab ini yang merupakan ibadah yang disyariatkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Adapun shalat misalnya shalat Tahjud, shalat Zuha atau yang lainnya yang dianjurkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam.
Begitu juga dengan puasa. Silakan berpuasa pada hari Senin dan Kamis, puasa Daud dan puasa serupa yang dalilnya sah. Itu mendorong kita untuk lebih banyak berlatih selama bulan suci ini.
Amalan Bulan Rajab Menurut Al Quran, Kamu Wajib Tahu!
Namun malangnya kita ada sebagian saudara kita yang salah mengartikan bulan Rajab atau salah dalam memuliakan bulan Rajab.
Mereka tahu bahwa itu adalah bulan yang mulia, tetapi mereka salah memuliakan bulan ini. Antara lain dengan melakukan ibadah-ibadah tertentu yang akan kita pelajari dan merujuk pada kitab-kitab dan wacana para ulama sebelumnya, kita akan menemukan bahwa ini adalah ibadah yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
Inilah yang akan kami sebutkan beberapa ritual yang Rasulullah sallallahu alayhi wa sallam dan para sahabatnya tidak ada contohnya yang masih banyak dilakukan oleh sebagian umat Islam di bulan ini. Jadi, sebelum kita terlambat dengan tindakan tidak berdasar seperti itu, penting untuk mengetahui banyak hal.
Puasa rajab, puasa rajab berapa hari, berapa harikah puasa rajab, kapan mulai puasa rajab, puasa awal bulan rajab, apakah ada puasa rajab, dalil tentang puasa rajab, niat puasa rajab, apakah wanita hamil wajib puasa ramadhan, kapan puasa rajab, keutamaan puasa sunah rajab, apakah ibu hamil wajib puasa ramadhan