Nama Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia Adalah

Nama Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia Adalah – , Jakarta – Sebuah organisasi olahraga besar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari olahraga itu sendiri, apalagi

Hadi

Nama Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia Adalah – , Jakarta – Sebuah organisasi olahraga besar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari olahraga itu sendiri, apalagi jika berhubungan dengan acara-acara resmi.

Organisasi olahraga utama Indonesia berada di bawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Nama Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia Adalah

BACA JUGA: Pelatih Dewa United Theo Fillo Minta Number Nonton Video Frenkie de Jong: Dia Bisa Capai Level Sama

Tuliskan 30 Induk Organisasi Olahraga Yang Ada Di Indonesia Beserta Keteranganya​

BACA JUGA: Hasil Ligue 1 BRI: Hajar RANS, Persib, Persija dan PSM Ganti Tempel Ketat di Puncak Liga

BACA JUGA: Berstatus Wajah Baru di Exco PSSI, Eko Setyavan Siap Dukung Erick Thohir Bangkitkan Sepakbola Indonesia

Misi KONI adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan serta meningkatkan prestasi atlet, wasit, pelatih dan manajer.

Dengan demikian, anggota KONI merupakan organisasi terbesar dari hampir seluruh cabang olahraga di Indonesia. Asosiasi Orang Tua Olahraga mempromosikan dan mengembangkan olahraga di bawah yurisdiksinya.

Sehari Sebelum Opening Ceremony Sea Games 2021 Vietnam, Indonesia Raih 3 Emas Dari Rowing Dan Pencak

Berita video Sportylife kali ini tentang para pemain sepak bola dunia yang penampilannya didukung dengan yoga. Siapa mereka?

Liga BRI 1: Ciro Alves sudah 3 tahun tinggal di Bogor dan mencetak gol di Stadion Pakansari.

2 Perubahan Sepak Bola SEA Games 2023: Kembali ke Timnas U-22 Indonesia, Kurangi Jumlah Pemain Senior

Witan Sulaema dan 3 Calon Bintang Timnas Indonesia U-23 SEA Games 2023: Bawa Pulang Medali Emas IPSI didirikan untuk mengkoordinir dan melatih pelestarian, pengembangan dan peningkatan kegiatan pencak silat. Pencak silat dan pertunjukan berkesinambungan serta kualitas seni dan budaya.

Induk Organisasi Pencak Silat Di Indonesia Adalah Ipsi, Begini Sejarah Dibentuknya

IPSI berusaha mempersatukan, mempererat persaudaraan dan solidaritas sekolah pencak silat untuk meningkatkan peran pencak silat dalam pembangunan seluruh Indonesia dan mengangkat martabat bangsa.

IPSI adalah kekeluargaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, nirlaba dan nonblok, berorientasi dan mempunyai fungsi politik.

Tidak ada referensi atau sumber yang dapat dipercaya dalam bab atau bagian ini, sehingga konten tidak dapat ditentukan. Tolong bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang relevan. Bab atau bagian ini akan dihapus jika tidak memiliki referensi terpercaya berupa catatan kaki atau pranala eksternal.

Pencak silat adalah seni bela diri yang berasal dari rumpun Melayu, termasuk Indonesia. Menurut data PB IPSI, pada tahun 1993 terdapat 840 sekolah pencak silat di Indonesia.

Aminullah Targetkan Pencak Silat Raih Juara Umum Pora

Organisasi induk Pencak Silat Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia). IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah.

Upaya penyatuan pencak silat sebenarnya dimulai pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1922, didirikanlah Persatuan Pencak Silat Indonesia di Jawa Barat, Subang, Sagalaherang, Jawa Barat untuk mempersatukan pencak silat Jawa Barat yang tersebar di Nusantara. Pada masa pendudukan Jepang, Presen Soekarno menjadi walinya.

Upaya serupa dilakukan di Yogyakarta. Pada tahun 1943, beberapa pesilat pencak silat yaitu R. Brotosoetarjo (pendiri Perguruan Silat Budaya Indonesia Mataram), Mohamad Djoemali (pejuang pencak setia Hati dari Sekolah Taman Siswa), R.M. Harimoerti (pendiri gerakan silat Tejokusuman), Abdoellah (Pejuang Penchak Kesehatan), R. Soekirman (Pejuang pasar Rukun Kasarasaning Badan), Alip Poerwovarso (Pesilat Organisasi Setia Hati), Soewarno (Pejuang Setia Hati Terate), R. Soepono Mangkoepoedjono (United Founder Perguruan Pencak Hati) dan R.M. Soenardi Soerjodiprodjo (pendiri Sekolah Pencak Satu Hati) mendirikan organisasi bernama Pentjak Mataram, disingkat Gapema, di Gaboeng untuk bersama-sama mendukung perkembangan pencak silat di Kesultanan Yogyakarta. Ketua Gapema K.P.H. Nototaruno, adik dari Sri Paduka Paku Alam VIII.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1947, sebuah organisasi bernama Persatuan Pencak Indonesia juga didirikan di Yogyakarta dengan tujuan mempersatukan gaya Pencak silat di Indonesia, disingkat Gapensi. Gapensi Mohamad Djoemali (pesilat Pencak Setia Hati dari sekolah Taman Siswa) beberapa pencak silat lainnya yaitu R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo (Pendiri Sekolah Seni Bela Diri Perisai Diri), Ki Netra Wjihartani (Pendiri Sekolah Seni Bela Diri Prisai Sakti Mataram), R. Brotosoetarjo (Pendiri Sekolah Seni Bela Diri Bima) dan Wjaja.

Induk Organisasi Olahraga

Meski ormas di Jawa Barat dan Yogyakarta beraspirasi nasional, namun keanggotaannya masih bersifat lokal. Untuk itu PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) yang kemudian berganti nama menjadi KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) mengadakan Musyawarah Bidang Pencak pada tanggal 2 Juni 1948 di Solo.

Pertemuan tersebut didahului dengan pertemuan yang diadakan pada awal tahun 1947 untuk membentuk panitia persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia. K.R.M.T. Wongsonegoro yang kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, dibentuklah Panitia Ikatan Pencak Seluruh Indonesia (IPSI) pada bulan Mei 1947 di bawah pimpinan Janab Pasha. K.R.M.T. Wongsonegoro. IPSI berada di bawah Kementerian Pemuda.

Dengan berdirinya organisasi ini, pencak silat diharapkan semakin tergerak sebagai ekspresi budaya bangsa dan tersebar ke seluruh penjuru tanah air. Masyarakat juga berharap agar pencak silat diajarkan sebagai pendidikan jasmani di sekolah dan distandarkan sehingga dapat bersaing dalam kompetisi olahraga nasional.

Pdf) Organisasi Olahraga Nasional Dan Internasional

Sejalan dengan keinginan tersebut langkah awal IPSI adalah membentuk sistem pencak silat nasional yang dapat diterapkan di seluruh sekolah pencak silat di tanah air. Untuk saat ini, dia adalah R.M. telah diterima sebagai sistem standar kelas pencak silat dasar dengan diajarkan di sekolah-sekolah di wilayah Solo dengan dukungan S. Prodjosoemitro dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Surakarta. Sekitar 1.000 pegulat cilik memperagakan hasil upaya orisinalisasi pencak silat itu dalam demonstrasi senam pencak silat massal pada pembukaan PON I di Solo pada 8-12. September 1948. Sejak PON I, pencak silat diselenggarakan sebagai peragaan dalam kategori tunggal dan berpasangan tangan kosong dan bersenjata.

Tidak semua perguruan pencak silat menyepakati perlunya organisasi nasional. Ada yang khawatir dengan ditetapkannya sistem pencak silat nasional maka persatuan aliran pencak silat tidak akan terwujud bahkan terjadi perpecahan, dengan masing-masing aliran atau aliran pencak silat mengklaim sebagai yang terbaik.

Semula Gapensi juga menolak karena anggota perguruan Pencak silat Setia Hati percaya bahwa merekalah yang menguasai kepanitiaan IPSI. Selain itu beberapa perguruan pencak silat di daerah Kauman yang sekarang dikenal dengan nama Tapak Suci juga menyerah karena Bapak K.R.M.T. Vongsonegoro, yang ditunjuk sebagai presiden IPSI, dikenal sebagai salah seorang pimpinan aliran kebatinan. Salah satu anggota Gapens, Soeko Winadi, mendirikan organisasi bernama PerPI (Persatuan Pencak Indonesia), yang kemudian menaungi sekolah pencak silat di Mataram, Mustika, Bayu Manunggal, Bima Sakti dan Trisno Murti. Organisasi baru ini didukung oleh Phashadja Mataram dan Tapak Suci.

Persatuan dan kesatuan kelompok Pencak silat Indonesia adalah Gapensi, PerPI, Putra Betawi, dll di luar IPSI. Hal itu tidak disadari dengan adanya organisasi pencak silat tersendiri. Ditambah lagi dengan pemberontakan tahun 1950 terhadap negara kesatuan Republik Indonesia oleh kelompok separatis DI/TII. Panglima Tentara dan Wilayah III Siliwang, Kolonel R.A. Kosasih, dengan bantuan Kolonel Hajat dan Kolonel Haroe, mendirikan PPSI (Persatuan Pencak Silat Indonesia) di Bandung pada Agustus 1957 dan memperkuat kekuatan pasukan Pencak silat untuk melawan DI/TII yang berkembang di Lampung, Jawa Barat. Jakarta, Jawa Tengah, Barat dan Yogyakarta. Menurut daerah latihannya, PPSI merupakan perguruan pencak silat milik daerah Pasundani.

Sejarah Renang Dan Induk Organisasi Renang Dunia

Akibat berdirinya PPSI, pembinaan dan penertiban pencak silat di Indonesia ada dua. Pejuang Jawa Barat merasa bahwa operasi yang dilancarkan IPSI menguasai Jawa Tengah dan Timur tetapi tidak sampai ke Jawa Barat. Menurut para pesilat Jawa Barat, masih dibutuhkan organisasi khusus untuk melindungi dan mengembangkan pencak silat Jawa Barat. Pada tahun 1950-an, IPSI dan PPSI bersaing memperebutkan pengaruh di dunia pencak silat dan mendirikan banyak cabang di seluruh provinsi Indonesia. PPSI tumbuh subur di Jawa Barat, Lampung dan Jawa Timur bagian timur.

21.-23. Desember 1950, diadakan Kongres II IPSI di Yogyakarta yang memutuskan untuk memperkuat organisasi dan membentuk Dirjen IPSI. K.R.M.T. Wongsonegoro diangkat sebagai ketua umum, Sri Paduka Paku Alam VIII sebagai wakil ketua dan Rechmad sebagai sekretaris umum. Gapensi dan PerPI bergabung dengan IPSI. Tokoh Gapensi dan PerPI penting dalam organisasi IPSI.

Pada tahun 1952, Institut Pencak Silat didirikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 1953, penyelenggaraan pencak silat dialihkan dari Biro Pendidikan Umum ke Dinas Kebudayaan. Kongres IPSI III juga diadakan di Bandung pada tahun itu. Pertunjukan pencak silat internasional di kedutaan budaya Indonesia diselenggarakan pada tahun 1955 di Praha, Leningrad, Budapest dan Kairo.

Sistem pencak silat nasional yang dibakukan oleh IPSI tidak sesuai dengan harapan masyarakat, karena peralihan dari bela diri ke senam fisik membutuhkan waktu yang lama. Tim teknis IPSI yang terdiri dari para ahli dari berbagai gaya dan aliran Pencak silat mempelajari ratusan gaya dan gerakan kemudian mencoba memadukannya tanpa menghilangkan warna khasnya. Mereka juga mengadaptasi sistem pembelajaran pencak silat tradisional untuk gerakan (movement set atau movement group) dengan prinsip olahraga modern.

Lambang Induk Organisasi Olahraga Nasional Beserta Internasional

Pada tahun 1960, PB IPSI mendirikan Laboratorium Pencak Silat dengan tujuan mengembangkan kode pertandingan pencak silat yang terstandar dan memenuhi kriteria olahraga yang dapat dipertandingkan di tingkat nasional. Anggota laboratorium R. Arnowo Adji H.K.P. Perisai Diri, Janoearno dan Imam Soejitno, Setia Hati Terate, Mohamad Hadimoeljo, dr. Rachmadi Djoko Soewignjo dan dr. Mohammad Djoko dari Waspodo Nusantara.

Selain kesulitan teknis terkait pengembangan metode dan sistematika olahraga yang dapat diterima semua pihak, IPSI juga menghadapi tentangan dari para pesilat tradisional.

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar