Mengapa Kita Perlu Mengembangkan Nilai-nilai Pancasila – MAGELANG: Pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan dapat menjadi bekal dan pedoman hidup bermoral di tengah pesatnya perkembangan teknologi di era digital. Ini adalah realita yang sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Dari pengamalan penghayatan Pancasila, pengguna media digital memiliki semacam tanda dalam menggunakan teknologi digital untuk hal-hal yang bermanfaat. Terutama pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat luas.
Mengapa Kita Perlu Mengembangkan Nilai-nilai Pancasila
“Pancasila sebagai dasar falsafah berbangsa dan bernegara harus dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Tak terkecuali era digital ini,” ujar Nobitsari, dosen Universitas Tidar Magalang, saat hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. literasi digital dalam seminar daring bertajuk “Menjadi Perusahaan Pancasila di Era Digital” yang digelar di Kemkominfo dan Davido kepada warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).
Bpip :: Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum, Apa Artinya?
Nobitsari mengungkapkan, Pancasila diterjemahkan menjadi standar yang menjadi pedoman penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada dua jenis kewajaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, norma hukum dan norma moral.
Nobitsari menjelaskan, etika berlaku setiap saat. Di dunia maya dan di dunia nyata. Etika juga mutlak dan melihat orang dari perspektif internal. “Etika memberikan standar bagi perbuatan itu sendiri,” kata Nobitsari.
Dalam komunikasi melalui media sosial, penerapan etika tersebut sangat penting dalam memaknai nilai-nilai pancasila agar tidak ada perpecahan persatuan dan kerukunan.
Nilai dan etika yang sesuai dengan Pancasila dalam komunikasi di jejaring sosial, misalnya pengguna tidak memiliki hak untuk menghina agama lain, saling menghormati dalam segala perbedaan dengan sopan santun dan etika serta saling menghormati satu sama lain budaya.
Bpip Dorong Lembaga Pendidikan Narasikan Nilai Nilai Pancasila Di Lingkungan Sekolah Dan Kampus
Saat menggunakan media sosial, saat Anda memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain, Anda tetap harus menghargainya. Dan setiap pengguna digital juga harus mengembangkan sikap adil terhadap orang lain dan menghargai karya orang lain.
Pembicara lain, Dosen Universitas Tidar Maglang, Syukron Mazid, menambahkan, di masa wabah Covid-19, setiap orang harus menguasai bahwa literasi digital merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan era modern dan mengantisipasi penyebaran informasi negatif.
“Literasi digital adalah kemampuan individu untuk merespon sepenuhnya kebutuhannya sehingga individu tersebut dapat berfungsi sebagai bagian dari masyarakat/civil society,” kata Syukron.
Literasi digital dianggap sama pentingnya dengan membaca, menulis, dan mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Setiap orang harus bertanggung jawab bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Pembinaan Nilai Nilai Pancasila Zaman Now
Dari sisi lain, Annisa Choiriya Muftada, social media communication PT Cipta Human Indonesia mengatakan bahwa untuk cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, pengguna digital pasti membutuhkan keterampilan digital.
“Dalam keterampilan digital, pengguna digital diharapkan memiliki kemampuan untuk mengetahui, memahami dan menggunakan hardware dan software TIK (informasi dan komunikasi) secara benar dan bertanggung jawab,” kata Anissa.
Keterampilan digital, lanjut Anissa, diharapkan tidak digunakan untuk merugikan orang lain. Sebaliknya, digunakan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
“Baik melalui konten media sosial yang mendidik, informatif, inspiratif seperti kutipan, hingga konten hiburan,” tegasnya dalam webinar yang juga menghadirkan dosen UNS Reza Sukma Nugraha sebagai narasumber.
Soal Tema 1 Kelas 5 Kunci Jawaban Halaman 24 29, Simak Di Sini!
Seperti di kota/provinsi lain, di Kabupaten Magelang, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga akan menyelenggarakan rangkaian webinar literasi digital: Indonesia semakin berkemampuan digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Rangkaian webinar ini dirancang untuk mendukung percepatan transformasi digital agar masyarakat semakin mahir secara digital dalam menggunakan internet untuk mendukung pembangunan negara.
Warga diundang untuk bergabung menjadi peserta dan akan mendapatkan materi pelatihan literasi digital dengan mendaftar melalui akun sosial @sibercreation. (*) Indonesia: Waspadalah Indonesia! Burundi memiliki 5 pemain yang bermain di Eropa, pencetak 49 gol Liga Premier. Klik disini!
Anak-anak melihat lambang burung Garuda Pancasila di Desa Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Kegiatan tersebut antara lain gotong royong membersihkan desa dan bakti sosial menanamkan nilai-nilai pancasila kepada warga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Mengurai Konsepsi Gotong Royong Dalam Pancasila
, Jakarta – Pancasila merupakan ideologi utama negara Indonesia. Pancasila menjadikan Indonesia sebagai negara yang berkonstitusi dan diakui oleh negara lain.
Baca juga: 5 Tim Asia di Piala Dunia U-20 2023: Tim U-20 Indonesia Termasuk Kekuatan Asia Timur, Tengah, dan Barat
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata yaitu ‘Panka’ yang berarti lima dan ‘Sila’ yang berarti asas atau asas. Artinya ada lima pedoman penting bagi warga negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lima perintah tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Persoalan Pendidikan Pancasila Di Sekolah Dasar Menengah
Lima perintah memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat?
Para perajin menyelesaikan proses pengecatan patung Garuda Pancasila di sebuah industri rumahan di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Di masa wabah, para perajin mengaku hanya bisa membuat patung Garuda Pancasila hingga 15 buah sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pengendara melewati mural bertema Pancasila di Kampung Pancasila di kawasan Galur, Johar Baru, Jakarta, Selasa (6/1/2021). Mural di kampung pancasila ini juga dimaksudkan untuk memperindah lingkungan sekitar. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pengrajin selesai membuat patung Garuda Pancasila di industri rumahan di kawasan Bali Raya, Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2021). Usaha ini kembali bangkit di masa pandemi Covid-19 ketika pesanan datang dari beberapa tempat di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Bpip :: Bpip Dorong Lembaga Pendidikan Narasikan Nilai Nilai Pancasila Di Lingkungan Sekolah Dan Kampus
1. Cinta tanah air menjaga persatuan dan kerukunan masyarakat karena kita paham bahwa kita bertanah air satu, Indonesia.
Danramil 04 Ciledug Kodim 0506 Tangerang, Kapten Infanteri Tarsan memberikan pemahaman Pancasila kepada anak-anak di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Tangerang, Selasa (1/6/2021). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
2. Terwujudnya, tumbuh, berkembang dan meningkatnya kesadaran akan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
3. Terwujudnya, tumbuh, berkembang dan meningkatnya kesadaran akan hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Pancasila Dan Para Milenial
6. Jangan memaksa orang lain untuk setuju dengan apa yang kita katakan atau lakukan. Sebaliknya, tidak ada yang bisa memaksakan kehendaknya pada kita.
Warga memasang lambang burung Garuda Pancasila di tembok Desa Pancasila, Karang Tengah, Tangerang, Selasa (6/1/2021). Warga, komunitas Taman Potret dan TNI menggelar beberapa kegiatan untuk memperingati lahirnya Pancasila. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
1. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan sejenisnya.
2. Berusaha untuk bersikap adil dalam setiap aktivitas yang kita lakukan dan dengan setiap tipe orang yang kita hadapi, sehingga tidak ada yang diperlakukan tidak adil.
Nilai Nilai Pancasila Dan Contohnya Di Kehidupan Sehari Hari
3. Tidak mengganggu orang lain dalam apapun yang kita lakukan dan menegur siapapun yang melanggar ketertiban dan keamanan masyarakat.
4. Meninjau karya atau hasil prakarsa hak cipta milik orang lain. Untuk menghargai pekerjaan yang telah kita lakukan untuk diri kita sendiri.
5. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan membantu orang lain memperjuangkan keadilan.
Six+ 04:13 Video: Jakarta Lawani Allo Bank mengalahkan Jakarta STIN BIN dalam pertarungan 4 set di laga terakhir PLN Mobile Proliga Final Four 2023
Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Kringa
Video Six+ 08:29 Sorotan Final Four PLN Mobile Proliga 2023, Bandung BJB Tandamata Taklukkan Jakarta Pertamina Pastron 4 Set
Six+ 09:33 Video: Laga Seru, Jakarta Lavani Allo Bank Kalahkan Jakarta Bhyangkara Duke di Final Four PLN Mobile Proliga 2023
Ingat! Harapkan Arsenal tergelincir antara 29 April dan 6 Mei, gelar Liga Premier menjadi milik Man City
Foto: 5 pemain klub luar negeri yang akan dipanggil Shin Tae-young untuk laga uji coba timnas Indonesia melawan Burundi, Ada Shane Patinama. sistem dan aturan. Dengan kata lain, budaya yang berbeda di negara-negara tampaknya telah melebur menjadi satu. Globalisasi kemudian mempengaruhi aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia dan menimbulkan tantangan baru dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Menurut Suparlan (2012), dampak negatif globalisasi antara lain kemungkinan terjadinya perubahan dan pertentangan nilai yang dapat menyebabkan perubahan gaya hidup.
Sejarah Pancasila: Fungsi, Kedudukan, Makna, Dan Butir Butir Pengamalan
Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang mewujudkan nilai-nilai budaya sejak zaman nenek moyang kita. Pancasila terdiri dari lima pilar utama yang diajukan oleh para pendiri negara dengan memperhatikan kepentingan negara. Ideologi memegang peranan penting dalam integrasi suatu negara, terutama di negara berkembang (Ubaidillah, 2000), sehingga bukan merupakan hasil pemikiran satu kelompok saja, melainkan nilai-nilai budaya seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila mengandung nilai-nilai bangsa Indonesia yang juga harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara menghadapi fenomena globalisasi. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghilangkan batas-batas antar negara. Efek negatif dapat dirasakan jika banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia kemudian merusak nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita, yaitu Gotong Royong (Tinggi et al., 2011). Globalisasi telah membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih individualistis. Padahal, seperti yang kita tahu, Gutong-ruyong adalah konsep yang didukung oleh pendahulu kita melalui Perintah Keempat.
Panaxilla memiliki posisi tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak dapat diubah. Namun, bukan berarti Panaxilla akan menjadi tua. Penaxilla sendiri memiliki sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola hidup yang terjadi di masyarakat. Pancasila benar dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Yang dimaksud dengan “koreksi” di sini bukan berarti bahwa Panaxilla harus mengubah nilai-nilai yang dikandungnya, melainkan mampu mengklarifikasi pandangan secara kongkrit, sehingga mempertajam kemampuan memecahkan masalah-masalah nyata. Oleh karena itu, penafsiran ideologi harus dilakukan secara rasional dan kritis dalam menghadapi berbagai persoalan dan perbedaan pandangan hidup yang sedang berubah, sehingga terungkap makna operasionalnya.
Di era globalisasi, dunia seakan sudah menjadi komunitas global dimana setiap anggotanya saling berkomunikasi baik negara maju atau berkembang, desa atau kota, semua orang akan berkomunikasi. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih membutuhkan