Kodifikasi Weda

Kodifikasi Weda – Kitab suci Hindu dibagi menjadi dua kelompok utama, buku Strut dan Smert. Struti Veda dibagi menjadi tiga kelompok yang meliputi buku Mantra,

Hadi

Kodifikasi Weda – Kitab suci Hindu dibagi menjadi dua kelompok utama, buku Strut dan Smert. Struti Veda dibagi menjadi tiga kelompok yang meliputi buku Mantra, Brahmana dan Upanisad. Semua kelompok ini dibagi menjadi sub-kelompok buku. Rg Veda, subkelompok dari Catur Samhita Veda; Sama Weda, Kitab Yajur Weda dan Atharwa Weda merupakan kitab agama Hindu yang terkenal dari kelompok Mantra Sruti. Sruti Brahmana Veda dibagi menjadi subkelompok seperti Aitareya, Kausitaki, Tandya, Taittirya, Satapatha, Gopatha dll. Sruti Upanisad Veda termasuk Prashna, Mandukya, Chandogya, Kathawali, Isawasya, Pasupata dan sub-kelompok lainnya.

Smerti Weda juga dibagi menjadi tiga sub kelompok yaitu Wedangga, Upaweda dan Kitab-kitab Agama. Buku Smerti Wedangga terdiri dari enam jilid yaitu Siksha, Vyakarana, Chanda, Nirukta, Jyotisha dan Kalpa. Smerti Upaweda meliputi Itihasa, Purana, Arthasastra, Ayurveda, Gandharwaweda, Dhanurweda, Silpkasastra, Kamasutra dan lain-lain. Brahmanisme dalam Weda Agama Smert; Wisnuisme Shaivisme Termasuk Saktisme dan subkelompok buku lainnya.

Kodifikasi Weda

Ayurveda adalah ilmu kedokteran yang berasal dari Upaweda Smert. Ayurveda berbeda dengan Yajur Veda. Seringkali kedua buku itu dikira sama. Sebuah buku Ayurvedic menjelaskan bagaimana hidup sehat tapi panjang umur. Buku ini milik subkelompok Upaweda dari Veda Smert. Yajur Weda, yang membahas tentang Yadnya, merupakan bagian dari kelompok Mantra Weda Sruti. Isi kitab Ayurveda merujuk atau lebih mengacu pada kitab Mantra Weda Atharwa daripada kitab Mantra Weda Yajur.

Bahan Ajar Kelas Xii Smt 1 Weda Sbg Sumber Hukum Hindu

Seperti yang dipikirkan orang dalam buku-buku Ayurveda, penyakit, Berisi uraian tentang obat dan penyembuhan. Gambarannya jauh lebih luas dari itu. Isinya adalah berbagai macam pengetahuan tentang manusia yang hidup di dunia ini (Bhuwanaliq) dan terutama berkaitan dengan berbagai macam usaha untuk menjadikan manusia sehat dan panjang umur. Menurut Ayurveda, Di dalam tubuh kehidupan terdapat sarira (stula sarira = badan kasar); Sukkamathari (tubuh halus, Mana = berpikir); Ini terdiri dari Indriya (kecenderungan) dan Atma (roh). Mereka yang dianggap hidup adalah mereka yang dapat menjalankan kamma (penumpukan karma) hidupnya atau penyatuan dharma atau keseimbangan antara tri-dothas (humor cair). tubuh sapta dhatu (jaringan tubuh) dan tri mala (kotoran, kotoran). Jaringan tubuh atau sapta dhatu (rasa = plasma, rakta = darah, mamsa = otot, meda = lemak, asthi = tulang, majja = sumsum dan sukra = energi vital) saat unsur tri dosha (vata, vata, pitta) berfungsi dengan baik. (kapha) seimbang dan mala (feses, urin, keringat) dikeluarkan secara teratur. berkeringat konstan; Kencing dan buang air besar setiap 24 jam adalah jenis limbah yang perlu dibuang tubuh secara teratur. Jika Anda tidak melakukan ini, tubuh Anda akan kehilangan keseimbangan. Oleh karena itu, orang tersebut menjadi sakit.

Dalam pengobatan tradisional Bali, kitab Ayurveda ini dikenal dengan sebutan lontar Usada atau kitab Usada. Isinya tidak persis sama dengan yang tertulis di Ayurveda. Berbagai kearifan lokal dimasukkan ke dalam pembuangan Usada. uzada (angin, angin); Tiga serangkai yang terdiri dari Pitta (Api) dan Kapha (Air) disebut Ustada (Panas); Kontras dengan nema (dingin) dan sebawa (dada-dingin, sedang). Setara dengan anget (hangat), tis (dingin) dan dumalada (netral).

Setelah latihan pikiran ini, Konsep pengobatan Usada mencoba mengurai kerumitan tiga unsur (api, air, udara). Jika seseorang mengalami demam (flek), ditemukan obat flu (tis) untuk menurunkan demam. Jika Anda menderita pilek, obati dengan ramuan panas dan dingin. Jika Anda memiliki penyakit sebaa (panas-dingin), Anda harus mengobatinya dengan ramuan dumalada (netral). Masalahnya adalah menentukan jenis penyakit; Ini adalah prosedur untuk diagnosis. sakit panas (panas), Apa itu namma (dingin) atau sebra (panas-dingin)? Begitu juga dengan penentuan potensi tanaman dan komponennya. anget efektif (hangat); tis (dingin) atau dumalada (netral). Tumbuhan terkadang memiliki lebih dari satu potensi. Misalnya, Akar bisa menjadi hangat; Kulit kayunya bisa tis (dingin) dan daunnya dumalada (netral). Tapi akarnya tangkai Ada tanaman yang memiliki potensi daun dan buah yang sama.

Dalam pemeran Tarupramana di Bali disebutkan potensi atau khasiat berbagai tumbuhan. Misalnya, Tanaman bintang memiliki akar yang hangat; Memiliki kulit kayu dan daun. Akar delima bisa dumalada (netral) dan jusnya efektif (dingin). Ia juga menjelaskan potensi tanaman yang dilihat dari warna bunganya. putih Bunga kuning atau hijau berpotensi hangat (hangat), sedangkan tumbuhan merah atau biru berpotensi sejuk. Terlepas dari warna ini, tanaman ini umumnya jelek atau hambar. Dari segi rasa, tanaman yang berasa manis (swadu) atau asam (amla) cenderung hangat (hangat). Pinggang (Tikata), Tumbuhan dengan rasa pedas (katu) atau pedas (ksaya) dapat menyejukkan tubuh. Perpaduan tanaman aromatik atau bagian tanaman dapat menghalau panas dan dingin tubuh.

Silabus Agama Hindu

(Ringkasan laporan, I Gusti Ngurah Nala pada Seminar Nasional Pengumpulan Karya Ilmiah dan Keterampilan Akademik Keagamaan di Universitas Hindu Indonesia, Denpasar, 19-22 Mei 2009)

Tags: Aitareya, Arthasastra, Atharwa Veda, Ayurveda, Brahmanisme, Chanda, Chandogya, Dhanurweda, Gandharwaweda, Gopatha, Isawasya, Itihasa, Jyotisha, Kalpa, Kamasutra, Kathawali, Kausitaki, R, R, Pashau, Satapatha, Siksha, Silpkasastra, Shaivisme, Taittirya, Tandya, Upaweda dan Agama, Usada, Vyakarana, Weda, Wedangga, Wisnuisme, Yajur Weda6 Februari 2021 06:18 6 Februari 2021 06:18 6 Februari 2020:18 10 Februari 2021 Februari 2021 06:18 Februari 06:18 2 :31 5130 5 1

Secara umum, Veda dibagi menjadi dua kategori: karma-karma (bagian yang berhubungan dengan meditasi) dan jannakanda (bagian yang berhubungan dengan kebijaksanaan). Samhita dan Brahmana dianggap representasi dari karma-karma, sedangkan Upanishad terutama dianggap jana-kanda atau distribusi pengetahuan. Sruti termasuk Upanishad, Veda yang paling populer dan banyak dibaca.

Upanishad adalah bagian terakhir dari kitab suci Veda, puncak pengetahuan Veda. Upanishad mewakili esensi filosofis Veda, atau kutipan dari bahan Veda. Mereka dianggap beberapa sastra filosofis paling murni tidak hanya di India tetapi di seluruh dunia. Upanishad Otentik 108 Jenis Teks Upanishad.

Klasifikasi Weda Hukum Hindu

Dari jumlah tersebut, 10 atau Dashopanishad paling awal dianggap sebagai Mukhya Upanishad dan dianggap yang paling penting. Mereka dikomentari dan dijelaskan oleh Adi Shankaracharya.

Menurut tradisi Muktika atau Muktopanishad; 98 Upanishad tambahan selain ajaran utama; Total ada 108. Kemudian 15.-19. Pada abad kedua, dia juga menyusun teks-teks lain yang diklaim sebagai Upanishad.

Hasil ini memberikan angka yang berbeda untuk Upanishad di buku yang berbeda; Ada yang mencapai 300. Tetapi teks Upanishad yang sebenarnya adalah 108 Upanishad.

Mempelajari Upanishad: Tujuannya brilian secara intelektual; Yaitu mengasah akal budi manusia untuk membentuknya menjadi akhlak yang unggul dan mulia. Dalam budaya Sanatana Dharma (kemudian disebut Hindu), kecerdasan sangat penting dalam menciptakan kebijaksanaan.

Tuliskan Nama Nama Sapta Rsi Wahyu Veda! 2.tuliskan Secara Singkat Isi Mahabarata Dan Ramayana!

Upanishad adalah tentang kecerdasan manusia; Penekanan ditempatkan pada pentingnya rasionalitas dan kebijaksanaan halus (Buddha). Upanisad menginginkan masyarakat yang besar tidak hanya memahami sifat pengetahuan tetapi juga memiliki kekuatan pemikiran; Oleh karena itu, kehidupannya didasarkan pada nilai-nilai, kesucian penuh energi dan menghindari amarah; Kami ingin menyebarkan permusuhan yang akan menurunkan reputasi atasan kami.

Sebagian besar ajaran Hindu di Indonesia diambil dari upanishad; Misalnya, Banyak upanisad Mahavakya yang sangat populer di Indonesia.

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar