Jelaskan Pengertian Dari Marine Economy Dan Maritime Economy

Jelaskan Pengertian Dari Marine Economy Dan Maritime Economy – A. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia Sebelum menggali potensi maritim Indonesia dan kendala pengembangannya, perlu dipahami Untuk

Hadi

Jelaskan Pengertian Dari Marine Economy Dan Maritime Economy – A. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia Sebelum menggali potensi maritim Indonesia dan kendala pengembangannya, perlu dipahami

Untuk lebih mudah memahami apa itu ekonomi maritim, perhatikan gambar kegiatan penangkapan ikan pada Gambar 3.11 di bawah ini!

Jelaskan Pengertian Dari Marine Economy Dan Maritime Economy

Gambar pertama adalah nelayan yang sedang memanen ikannya. Gambar 2 menunjukkan seorang laki-laki menjemur ikan hasil tangkapan. Setelah melihat kedua Gambar 3.11, jawablah pertanyaan pada Tabel 3.6 di bawah ini.

Pria Ini Ngibrit Ketemu Tetangganya Yang Meninggal 7 Hari Lalu

Setelah menjawab ketiga pertanyaan pada Tabel 3.6, apakah Anda benar-benar memahami ekonomi maritim? Apakah ekonomi maritim sama dengan ekonomi maritim? Ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan laut, serta di darat yang menggunakan sumber daya alam laut (NAR) dan jasa lingkungan laut untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang meliputi transportasi laut, industri galangan kapal dan pemeliharaannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan serta industri dan jasa terkait. Dari dua definisi di atas, tentunya Anda sudah mengetahui perbedaan antara ekonomi maritim dan ekonomi maritim. Apa kesamaan kedua hal ini?

Untuk menguji pemahaman Anda, jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda (X) pada interval yang sesuai seperti pada Contoh 1, Tabel 3.7.

Setelah menyelesaikan kegiatan pada Tabel 3.7 untuk mengetahui contoh kekayaan ekonomi kelautan Indonesia berupa pengembangan rumput laut, perhatikan gambar tumbuhan rumput laut pada Gambar 3.12 berikut ini!

Rumput laut merupakan aset dan keindahan bawah laut yang menjadi daya tarik wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010), terdapat 108 kawasan konservasi perairan dengan luas 15,78 juta hektar, yang diperkirakan mencapai 20 juta hektar pada tahun 2020. Beberapa kawasan tersebut memiliki keindahan bawah laut yang bersifat universal . Penyelam telah mengunjungi Bunaken (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat), Labuan Bajo dan Wakatobi (www.kemenkeu.go). .pengenal).

Indonesia Re Annual Report 2017 By Ayu Bamanti Putri

Dari uraian materi di atas, dapat dilihat bahwa sumber daya alam yang besar dan letaknya strategis (terletak di pertemuan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) serta letak Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia memang harus menjadi penting. Kekuatan yang dengannya pembangunan dapat diperpanjang. Kekayaan besar yang terdapat di seluruh lautan, baik di dalam, di bawah, maupun di atas permukaan laut, merupakan potensi ekonomi yang benar-benar dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Sumber daya laut tersebut banyak yang telah dieksploitasi dan dimanfaatkan dari zaman dahulu hingga sekarang, baik melalui cara produksi tradisional maupun teknologi. Aspek ekonomi yang paling sederhana memberikan petunjuk bagaimana perekonomian dapat berjalan dengan baik berdasarkan tiga syarat dasar berupa pertanyaan: 1) Apa yang harus diproduksi? 2) Bagaimana cara memproduksi? Dan 3) Untuk siapa itu dibuat? Jawaban atas gabungan ketiga pertanyaan tersebut dapat dikaitkan dengan kapasitas Indonesia sebagai negara kepulauan, terutama untuk membahas apakah pembangunan yang terjadi telah menjadikan sektor maritim sebagai modal pembangunan yang optimal. Produksi laut secara kuantitatif mungkin tidak menjadi masalah, meski seringkali terdapat kesenjangan antara potensi dan capaian. Dengan kekayaan bahari yang besar, pembangunan ekonomi nasional belum memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan rakyat. Gambaran nyata dari kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor maritim yang tidak disikapi dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat dari gambaran mayoritas nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi ikan terus meningkat. Persaingan domestik yang lemah berarti bahwa pihak asing terlibat dalam sebagian besar pengangkutan (pengiriman) dan eksploitasi sumber daya mineral di perairan nasional. Kegagalan persaingan ekonomi berbasis laut juga terjadi pada industri dan jasa maritim, dari hulu hingga hilir.

Kepedulian terhadap sektor maritim nasional memerlukan kebijakan strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan di berbagai subsektor kelautan. Pembangunan ekonomi maritim bertujuan untuk mendiversifikasi potensi maritim sebagai dasar penyediaan infrastruktur yang berkualitas, khususnya di sektor maritim. Dengan demikian, lingkungan bisnis dan investasi maritim yang baik akan berkembang. Perkembangan ekonomi maritim akan mengarahkan industri pada kebutuhan sumber daya manusia maritim dan inovasi teknologi berbasis pendidikan maritim yang modern dan canggih. Jika proses ini bisa dilakukan, maka pembangunan ekonomi maritim benar-benar bisa membawa masyarakat menuju kesejahteraan. Pembangunan sektor maritim mengacu pada pencapaian empat tujuan:

2) Meningkatkan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat laut kecil lainnya.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri transportasi merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun kenyataannya, industri transportasi dalam negeri saat ini masih dalam kondisi yang buruk. Dari sisi daya saing, pangsa aset TNI AL masih rendah. Industri galangan kapal yang sebenarnya sangat strategis karena memiliki rantai hilir yang panjang, kurang berkembang. Sistem pelabuhan saat ini bertindak sebagai cabang atau cabang Singapura atau pelabuhan asing lainnya. Layanan tetap tidak efisien dan tidak produktif. Daya saing sumber daya manusia di sektor transportasi masih rendah. Pada gambar 3.13 dapat dilihat bentuk perkembangan sektor transportasi.

Empat Strategi Untuk Ekonomi Biru Di Indonesia: Refleksi Dari Laporan Laut Untuk Kesejahteraan

Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sudah selayaknya Indonesia menjadi industri perikanan terbesar di Asia. Namun, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih rendah. Pertumbuhan wilayah untuk budidaya masih sangat sedikit. C) Wisata bahari Perkembangan wisata bahari diyakini banyak memberikan pengaruh yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan wisatawan dari luar negeri (devisa negara). Selain itu, pengembangan wisata bahari berdampak positif bagi pertumbuhan dan revitalisasi biota laut dan budaya, yang dapat berdampak signifikan terhadap pencapaian bangsa bahari yang kuat. Namun sejauh ini, wisata bahari belum berkembang dengan baik. Contoh wisata bawah laut ditunjukkan pada Gambar 3.14.

Perekonomian maritim Asia Tenggara telah mengalami perubahan mendasar yang signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Situasi ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis di mana fenomena laut global telah muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, terutama yang memiliki wilayah perairan. Diketahui bahwa Asia Tenggara memiliki lebih banyak perairan teritorial daripada perbatasannya, yang tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan sumber kekayaan alam yang akan berfungsi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa perikanan merupakan sektor ekonomi penting di negara-negara ASEAN.

Ekonomi Kelautan di Indonesia Pembangunan ekonomi kelautan perlu digalakkan dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pembangunan ekonomi maritim sangat penting mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang kita miliki. Namun, potensi sebesar itu belum dimanfaatkan secara efektif dalam pembangunan nasional. Pada tahun 2014, kontribusi seluruh sektor maritim terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya sekitar 20%. Padahal, negara-negara yang potensi kekayaan maritimnya lebih sedikit dari Indonesia, seperti Islandia, Norwegia, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan China, rata-rata kontribusi maritimnya melebihi 30% dari PDB. (Sumber: http://ekonomi.metrotvnews.com/read/) Pemulihan ekonomi maritim Indonesia ditandai dengan pergeseran pola pembangunan nasional dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis lautan. Ini akan meningkatkan produk kebijakan publik, mengintegrasikan infrastruktur dan sumber daya keuangan untuk mendukung pembangunan maritim. Dengan menggeser basis pembangunan dari darat ke laut, pelabuhan dan armada laut (perkapalan) akan semakin maju dan efisien. Semua produk di bidang pertanian, tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, peternakan, pertambangan dan penggalian, serta produksi akan lebih kompetitif karena biaya pengiriman lebih murah dan pengiriman lebih cepat. Selain itu, percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, pembangunan jalan tol, laut, pelabuhan laut dalam, logistik, industri transportasi diyakini akan mengurangi ketidakmampuan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing produk nasional. Konektivitas maritim juga akan menjamin kesatuan ekonomi dan mengurangi perbedaan harga dan ketimpangan ekonomi antar wilayah. Bentuk kebijakan lain dalam ekonomi maritim adalah dengan menyongsong konektivitas ASEAN, Indonesia menyiapkan lima pelabuhan besar. Lima pelabuhan yang dimaksud adalah Belawan di Sumatera Utara, Tanjung Priok di Jakarta dan Surabaya Makassar dan Kalimantan. . Dari 47 pelabuhan yang akan dikembangkan di ASEAN, 14 di antaranya berada di Indonesia. Kami ingin lima pelabuhan utama kami siap untuk konektivitas ASEAN, dan Indonesia sangat tertarik dengan proyek pelayaran ini. Investasi sektor swasta diperlukan dalam proyek-proyek konektivitas ASEAN ini, terutama dalam infrastruktur transportasi. Selain itu, dalam pengembangan ekonomi maritim, kerangka regulasi yang tepat telah dikembangkan untuk semua pihak. Karena peraturan masing-masing negara ASEAN sangat berbeda, ada kebutuhan untuk menyelaraskannya. Untuk menerapkan AME, penting untuk mengatasi masalah sektor perikanan. Tantangan yang kita hadapi dalam MEA sebenarnya bukan tentang perikanan itu sendiri, tetapi tentang pemberdayaan, terutama pemberdayaan nelayan, karena nelayan merupakan pemain kunci di sektor perikanan. . Jika nelayan tidak diangkat dari kemiskinan, maka produktivitas penangkapan ikan akan menurun dan dampaknya terhadap pendapatan akan berkurang.

Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, siswa dapat menjelaskan dengan benar: pengertian perdagangan internasional, faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional, manfaat perdagangan internasional dan hambatan perdagangan internasional dalam kehidupan sehari-hari dengan mengembangkan sikap bertanggung jawab Penuh tanggung jawab, kesadaran, ketekunan dan kerjasama serta presentasi. . Hasil analisis yang aman dan etis.

Buku 1 Sejarah Maritim Ebook

“Proses pertukaran barang dan jasa antara dua negara atau lebih dengan tujuan memperoleh keuntungan/keuntungan” adalah pengertian dari perdagangan internasional.

Mengirim atau menjual barang ke negara lain disebut ekspor. Negara pengekspor disebut eksportir, sedangkan barang yang dijualnya disebut barang ekspor. Dan jika suatu negara tidak memiliki barang yang diperlukan untuk memenuhi permintaan barang negara lain.

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar