Jelaskan Karakteristik Atau Ciri-ciri Periode Kanak Akhir

Jelaskan Karakteristik Atau Ciri-ciri Periode Kanak Akhir – Isi pertemuan masa sekolah 2. Anak sekolah (6 sampai 12 tahun) Keterampilan yang dibutuhkan siswa sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999).

Dari Grup V: 1. Erniyati 5. Sally 2. Delfi Rosmayana 6. Sofia Sitorus 3. Jenni Sihombing 7. Tri Yuniati 4. Retno Utaminingsih 8. Isma Juanita.

Jelaskan Karakteristik Atau Ciri-ciri Periode Kanak Akhir

Organ | Sulastri  Teori ini berpendapat bahwa kemampuan kognitif kita dibangun melalui tindakan yang kita arahkan terhadap lingkungan.

Implikasi Perkembangan Sosial Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Perkembangan Fisik Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis merupakan bagian penting dari perkembangan individu.

“Akhir Masa Kecil” (Usia 6-12) Nama : M AWAR S IMANJUNTAK NIM :

Perilaku seksual pada bayi dan anak-anak. Perkembangan seksual tidak hanya mencakup perilaku yang memuaskan secara seksual tetapi juga nilai-nilai. Sikap, yang meliputi pembentukan perasaan.

5 Anggota Tim Psikologi Pendidikan : 1.Roni Harmavan ( ) 2. Joko Sutrisno ( ) 3. Ilvan Triudha Pangestu ( ) 4. Resthi Nurmaya ( )

Pdf) Ciri Ciri Wahhabi Menurut Pandangan Muḥammad Abū Zahrah Dalam Tārīkḥ Al Madhāhib Al Islāmiyyah

Rentang masa kanak-kanak menengah dan akhir  6 sampai 11 tahun (Santrock, 2007) atau 6 sampai 13 tahun untuk anak perempuan dan 14 tahun untuk anak laki-laki (Hurlock, 1995). Masalah “usia sekolah”: Pertumbuhan dan perkembangan anak meningkatkan perolehan mereka dalam pengendalian diri (Hurlock, 1995 dan Santrock, 2007).

Perkembangan masa kanak-kanak sekunder dan akhir meliputi sel, organ, dan berat; Panjang dapat diukur dengan usia tulang dan keseimbangan metabolik; Ukuran terkait dengan masalah perubahan ukuran dan skala. Misalnya berat badan bisa dilihat dari 3 sampai 50 kg dengan mata telanjang.

Perkembangan masa kanak-kanak menengah dan akhir dikaitkan dengan peningkatan kemampuan (keterampilan) dalam struktur dan aktivitas tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses pematangan. Ini melibatkan proses diferensiasi sel tubuh, organ dan sistem organ sehingga masing-masing dapat menjalankan fungsinya sendiri. Emosi akibat interaksi dengan lingkungan; Perkembangan kognitif (cerdas) dan perilaku.

Perkembangan Fisik Pertumbuhan  lambat dan mantap. Masa tenang cepat maju ke masa remaja. Perkembangan Fisik: Otak; Otot, sistem saraf, struktur kerangka, hormon, dan organ sensorik berkembang. Berat badan anak meningkat rata-rata dari 3,2 menjadi 4 kg per tahun. Pertambahan berat badan terjadi karena bertambahnya ukuran sistem kerangka dan otot serta beberapa organ. Massa dan kekuatan otot berangsur-angsur meningkat, “lemak bayi” (lemak bayi) menjauh, lutut lunak (keturunan dan olahraga) Anak laki-laki umumnya lebih kuat daripada anak perempuan.

Periode Pertengahan Dan Akhir Anak (middle And Late Childhood)

Perkembangan Fisik Perkembangan fisik mulai tampak seimbang dan proporsional. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar  penggunaan otot besar atau banyak anggota tubuh misalnya duduk; Menendang, berlari, menaiki tangga dan sebagainya. Motorik Halus : Gerakan yang menggunakan otot atau bagian tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya: memindahkan objek secara manual; Tulis blokir pemotongan dokumen mernce dll. Periode ini: Perkembangan motorik lebih lancar dan aktivitas koordinasi harus dilibatkan secara aktif daripada dipaksakan.

Perkembangan kognitif Piaget (1976)  pemikiran operasional konkret. Kemampuan untuk mengintegrasikan peristiwa dan pemikiran serta gagasan tertentu ke dalam sistem pemikiran mereka sendiri. Anak-anak mulai terlibat dalam tiga jenis kegiatan berpikir. Sanggahan (menyangkal sesuatu) dan fitnah (menemukan hubungan timbal balik antara sesuatu). Tanda Perkembangan Kognitif: Anak mulai melepaskan sifat egosentrisnya dan mulai memahami hubungannya dengan pemecahan masalah secara konkrit. Misalnya, anak-anak yang kidal dan kidal dapat memahami sesuatu, tetapi tidak dapat berpikir, karena mereka tidak dapat membentuk pemikiran tentang apa yang dapat mereka lakukan. Masalah selanjutnya.

Pada tahap perkembangan kognitif ini, anak masih membutuhkan bantuan untuk mencerna informasi yang masuk; Semakin spesifik informasinya, semakin mudah untuk dipahami. Misalnya materi pembelajaran klorofil, zat hijau pada daun, menyediakan daun hijau untuk menunjukkan bahwa daun hijau mengandung klorofil; Daun kuning tidak mengandung klorofil, tetapi daun hijau bisa menyediakannya.

Pengulangan Pengembangan Kognitif adalah proses terkontrol yang meningkatkan memori dengan mengulangi informasi setelah disajikan. Para peneliti menemukan peningkatan kekambuhan spontan, terutama antara usia 5 dan 10 tahun. Menggunakan organisasi meningkatkan memori. Seperti yang terjadi berulang kali, anak tengah dan selanjutnya lebih cenderung mengatur informasi secara spontan untuk diingat daripada anak usia dini.

Student’s Area: Identifikasi Ciri Ciri Perkembangan Remaja Awal

Perkembangan kognitif memengaruhi memori sifat anak-anak, dan banyak sifat anak menentukan efisiensi memori. Karakteristik ini meliputi temperamen, motivasi dan kesehatan. Namun, karakteristik yang diperiksa paling teliti adalah pengetahuan awal anak. Apa yang dilakukan monitor kognitif? Ini adalah proses menguji apa yang harus dilakukan selanjutnya dan seberapa baik aktivitas mental berkembang.

Perkembangan Sosial Interaksi orang tua-anak menurun, tetapi orang tua tetap berkomitmen untuk sosialisasi  Penting bagi anak untuk mulai berinteraksi dengan orang dewasa di luar keluarga dan lebih banyak berinteraksi dengan teman sebayanya. Meskipun prosesnya bertahap dan aturan (aturan) bersama dibuat antara orang tua dan anak, beberapa kontrol dialihkan dari orang tua ke anak (Maccoby dalam Santrock, 2007).

Proses pengaturan dalam perkembangan sosial-emosional: Masa transisi antara kontrol ketat orang tua pada anak usia dini dan penurunan umum dalam pengawasan pada masa remaja. Selama jangka waktu Ketentuan ini; Orang tua harus: Memantau penggunaan waktu yang efektif saat berhubungan langsung dengan anak-anak; Konseling dan dukungan masih diperlukan. Mengamati perilaku anak-anak; untuk menetapkan standar perilaku yang sesuai; Memperkuat kemampuan untuk menghindari risiko berbahaya dan merasakan saat dukungan dan koneksi dengan orang tua dibutuhkan (Santrock, 2007).

Perkembangan Sosial-Emosional Barker dan Wright (dalam Santrock, 2007) – Anak-anak antara usia 7 dan 11 tahun menghabiskan 40% waktu siang hari mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya, dibandingkan dengan hanya 10-20% pada masa kanak-kanak awal. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah bermain, berjalan. Sebagian besar interaksi teman sebaya di luar rumah terjadi antara anak sesama jenis dan bukan antara anak sesama jenis (Medrich et al., dalam Santrock, 2007).

Strategi Pembelajaran By Drs. Ahmad Suriansyah, M.pd, Ph.d., Dra. Aslamiah, M.pd, Ph.d., Drs. Sulaiman, M.pd., Noorhafizah, S.t, M.pd. (z Lib.org)

Peran kritis teman sebaya: proses sosialisasi anak Menerapkan nilai-nilai yang dapat diterima secara sosial untuk dimainkan (Hetherington dan Parke, 1999) Cara mengoptimalkan dan memodelkan sumber data untuk pembelajaran nilai; dan penguatan. Membantu anak mengembangkan citra diri dan harga diri  perbandingan sosial dengan teman sebaya. Mengambil risiko untuk memperoleh keterampilan sosial yang penting. Mengembangkan pengendalian diri dan kemampuan untuk memikirkan atau mengubah perilaku masalah  Berpura-pura juga memainkan peran penting.

Kesadaran Sosial Kesadaran sosial anak berkembang pada masa ini dan mulai mempengaruhi perilaku mereka. Kesadaran ini menyangkut bagaimana anak mengolah informasi tentang lingkungan sosialnya. Pemrosesan informasi sosial yang akurat membantu anak-anak menentukan dan mencapai tujuan pribadi dan antarpribadi, seperti memulai dan mempertahankan hubungan sosial. Persepsi sosial ini akan mempengaruhi keterampilan dan kemampuan sosial anak serta mempengaruhi penerimaan anak oleh teman sebaya (Santrock, 2007, dan Hethrington dan Parke, 1999).

Anak-anak dengan keterampilan sosial yang baik dapat diterima oleh teman sebayanya, sedangkan anak-anak dengan keterampilan sosial yang buruk mungkin tidak. Anak dengan interaksi sosial yang rendah memiliki dua pilihan: penolakan atau pengabaian oleh teman sebayanya. Penerimaan atau penolakan ini mempengaruhi anak dan penelitian menunjukkan bahwa anak yang diterima mengembangkan sikap prososial dan memelihara hubungan dengan teman sebaya, sedangkan anak yang ditolak cenderung mengembangkan sikap agresif dan anak yang diabaikan cenderung menarik diri dari hubungan sosial (Hethrington dan Parke, 1999).

Mengajarkan tentang perilaku baik dan buruk, tanggung jawab moral dll. Moralitas  Kemampuan individu untuk membedakan antara benar dan salah. Piaget: Distinct morality  independent morality

Gen Z Dominan, Apa Maknanya Bagi Pendidikan Kita?

Tahapan Perkembangan Moral: Anak memandang peraturan orang tua dan orang dewasa lainnya tidak pernah berubah, sehingga tidak perlu mengikuti peraturan yang tegas dan harus selalu patuh; Niat atau motivasi pelaku. Dengan kata lain, keadilan yang berlaku adalah pemikiran bahwa jika orang melanggar aturan, benda atau Tuhan akan segera menghukumnya. Misalnya, seorang anak yang jatuh dari sepeda dan lututnya terluka setelah berbohong kepada ibunya mungkin mengira bahwa kecelakaan itu adalah hukuman karena berbohong kepada ibunya.

Tingkat perkembangan moral interpersonal: sudah mengetahui bahwa hukum adalah norma sosial yang dipertanyakan yang tidak memerlukan ketaatan pada kehendak orang lain; Tentu melanggar aturan tidak selalu salah atau dihukum. perilaku orang lain; Egalitarianisme  percaya bahwa keadilan harus dilakukan kepada semua orang yang dapat memperhitungkan perasaan dan melihat sesuatu dari sudut pandang orang tersebut. Perlu dipahami bahwa hukuman harus diberikan sesuai dengan motif pelaku dan keadaan pada saat pelanggaran dan bahwa hukuman yang diberikan tidak selalu dalam bentuk kekerasan tetapi dalam bentuk pengajaran. Pelakunya akan berbuat lebih baik di masa depan.

Perkembangan Moral Kohlberg  Perkembangan moral anak tengah dan akhir umumnya hanya pada tahap konvensional dan konvensional. Sebagian besar anak usia 7 tahun berada di Level 1; Kemudian langkah 2, Sangat sedikit di level 3 dan level 4. Anak usia 10 tahun memiliki pola yang lebih konsisten dibandingkan kelompok usia lainnya. Frekuensi stadium yang paling menonjol pada usia ini adalah stadium 1, diikuti stadium 2; 3, 4, 5 dan 6 masing-masing. Bahasa Tutup menu Ganti bahasa Inggris Español Português Deutsch Français Русский Italiano Română Indonesia (dipilih) Mengunggah Pelajari lebih lanjut. .Tutup menu dari Pengaturan Pengguna.

Tinggalkan komentar