Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Cerita Fabel Kecuali

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Cerita Fabel Kecuali – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat

Hadi

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Cerita Fabel Kecuali – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

Pengantar Bab 1 A. Latar Belakang Dalam suatu pembelajaran, siswa diberikan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam bentuk tulisan dan lisan berasal dari berbagai sumber belajar. Ketika seorang siswa diberikan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran, siswa mencatat materi tersebut. Dari catatan yang diperoleh, siswa dapat lebih memahami isi bahasanya. Siswa mampu menghafal materi yang dipelajari dengan bahasa mereka sendiri. Modul ini untuk SMP Tingkat VII khususnya teks cerita daerah yang dibaca atau didengar pada KD 4.16. Melalui modul ini diharapkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu mampu mendeskripsikan isi teks alegoris. B. Kompetensi Dasar Modul ini cocok untuk Level VII KD 4.16 dan membahas alegori yang berkaitan dengan ranah lisan atau tulis, dengan fokus pada struktur dan bahasa. Indikator pencapaian kompetensi adalah sebagai berikut. 1. Rencanakan untuk menulis dongeng. 2. Saat menulis fabel, perhatikan pemilihan kata, kelengkapan struktur dan aturan kata/tanda baca/ejaan. 3. Cocokkan teks, gestur, dan aspek perencanaan lain yang sesuai dari legenda tersebut. C. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dari modul ini adalah untuk membuat perumpamaan untuk Pendidikan Menengah VII di KD 4.16 yang berhubungan dengan bidang studi, baik tertulis maupun lisan, dengan memperhatikan struktur dan bahasa. Tujuan dari modul ini adalah sebagai berikut. 1. Setelah melihat contoh teks fabel, siswa dapat merencanakan untuk menulis atau menulis teks fabel secara lisan. 2. Setelah merencanakan menulis fabel, siswa dapat menulis fabel tersebut secara lisan atau tulisan. 3. Setelah siswa menulis teks fabel, siswa mengerjakan pokok-pokok, gerak tubuh, dan aspek perencanaan lainnya yang sesuai dengan isi fabel. D. Petunjuk Penggunaan Modul Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan modul. 1. Beri siswa contoh teks alegoris. Contoh ini dapat diambil dari modul atau sumber lain. 2. Siswa merencanakan untuk menulis artikel fabel secara berkelompok.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Cerita Fabel Kecuali

3. Siswa akan menulis teks inti fabel dengan memperhatikan keutuhan kata, struktur dan tanda baca, dan artikel ini akan digunakan sebagai teks lengkap fabel. 4. Siswa memerankan isi dongeng. 5. Siswa mengerjakan soal-soal latihan. Bab Dua Isi Teks Fabel 1. Pengertian Teks Fabel Dongeng adalah dongeng yang tokoh utamanya adalah hewan. Mitos disebut juga cerita binatang. Sosok hewan ini dapat berpikir, merasakan, berbicara, bertindak dan berkomunikasi seperti manusia. Dongeng bersifat instruktif / mendidik. Dongeng adalah metafora kehidupan manusia yang digunakan untuk mencerdaskan masyarakat. Penyair pertama adalah Aesopus dari Yunani, yang dikenal sebagai Aesop. (Setiyaningsih & Y. Budi, 2015:12) Legenda terkadang memiliki kata/kata sulit yang memiliki sinonim. Kata-kata ini dapat ditemukan di kamus. Legenda juga memiliki arti yang pasti. Makna tersembunyi adalah makna yang terkandung dalam cerita. (Setiyaningsih & Y. Budi, 2015:12) B. Ciri-Ciri Teks Legenda Menurut Amien, Muhammad dkk (2020:180), ciri-ciri teks legenda antara lain: 1. Teks bersifat fiktif. 2. Hewan adalah tokoh protagonis yang dapat bertindak (berbicara dan berpikir) seperti manusia. 3. Kata-kata yang sering digunakan sebagai kata pembuka adalah kata-kata kuno, dulu, lalu, dulu, dll. 4. Secara umum, orang baik akan memiliki akhir yang bahagia, dan orang jahat akan memiliki akhir yang menyedihkan atau menuai akibatnya. 5. Cerita menggambarkan nilai-nilai moral atau etika dan kemanusiaan serta kritik terhadap kehidupan. 6. Gunakan background natural.

Mengenal Drama: Unsur Unsur, Struktur & Ciri

Perhatikan contoh di bawah ini! Kupu-Kupu Mulia Dikatakan bahwa pada suatu hari yang cerah, seekor semut sedang berjalan-jalan di taman. Dia sangat senang karena dia berjalan berkeliling dan melihat taman yang sangat indah. Semut mengelilingi taman dan memberi hormat kepada hewan di taman. .Dia melihat kepompong tergantung dari cabang. Semut menertawakan bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana. Apa yang akan Anda lakukan jika cabang yang indah ini patah? Kepompong tetap diam. Sampai suatu hari, semut berkeliaran di taman. Hujan memenuhi taman dengan lumpur, dan semut terpeleset dan jatuh di lumpur, dan semut pun jatuh. Semut berteriak minta tolong dengan putus asa. “Tolong bantu aku, Ayo. pada, datang dan selamatkan aku, aku ingin tenggelam tolong… tolong… selamatkan aku! ! ! “Untungnya, seekor kupu-kupu terbang lewat saat ini, lalu kupu-kupu itu menyerahkan dahan kepada semut. Untuk menyelamatkan nyawa kupu-kupu, Kupu-kupu berkata: “Aku adalah kepompong yang pernah kamu tertawakan.” “Ternyata kepompong yang diejek menyelamatkannya, dan akhirnya semut berjanji tidak akan menyinggung semua makhluk Tuhan di taman. Teks di atas adalah cerita rakyat. Karena karakter dalam teks adalah binatang. Kata “suatu hari nanti Juga menunjukkan bahwa Ciri-ciri teks fabel. Kemudian, pembaca dapat memperoleh pesan fabel dari teks fabel “Kupu-Kupu yang Baik Hati”. C. Unsur Teks Fabel Fabel adalah salah satu jenis novel prosa. Fabel meliputi : 1. Penokohan adalah gambaran pengarang tentang cerita 2. Adegan adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana.

3. Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita menurut sebab akibat. 4. Tema adalah gagasan utama pengarang. 5. Perintah adalah informasi yang diberikan oleh penulis. 6. Gaya bahasa adalah pola bahasa yang digunakan dalam sebuah cerita. 7. Pendapat adalah milik penulis. Pendekatan ini meliputi:  Sudut pandang orang ketiga, di mana pengarang digambarkan sebagai seseorang di luar cerita, menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita dengan mengacu pada namanya sendiri/kata ganti orang ketiga. Seperti Deliam Rahmad, dia, dia dan mereka.  Dalam sudut pandang orang pertama, pengarang digambarkan sebagai orang yang terlibat dalam cerita. “Aku”-lah yang bercerita, kisah tentang kesadaran diri.  Sudut pandang campuran, penulis menggunakan kombinasi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. D. Struktur Teks Alegoris Struktur teks alegoris meliputi: 1. Lokasi, meliputi pengalaman, tempat, dan waktu tokoh. 2. Kompleksitas; masalah utama yang muncul. 3. Resolusi, termasuk pemecahan masalah pembentukan karakter. 4. Epilog; termasuk apa yang para karakter pikirkan tentang teks. Petunjuk Arah Dikatakan bahwa pada suatu hari yang cerah seekor semut sedang berjalan-jalan di taman. Ia sangat senang karena bisa berkeliling dan melihat taman yang indah. Semut berjalan di sekitar taman memberi hormat kepada hewan taman. Komplikasi Dia melihat kepompong tergantung di dahan. Semut menertawakan bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana. Apa yang akan Anda lakukan jika dahan yang besar dan indah ini patah? Kepompong pun terdiam. Sampai suatu hari, semut sedang berjalan di taman yang penuh lumpur karena hujan, dan semut terpeleset dan jatuh di lumpur, dan semut pun terjatuh. Semut berteriak minta tolong mati-matian . “Tolong, tolong bantu saya, saya ingin tenggelam tolong… ! ! “

Untungnya, pada saat ini, seekor kupu-kupu terbang dengan kata sandi, lalu kupu-kupu itu membuka dahan dan bergegas menuju semut. “Semut menempel di dahan, lalu aku angkat dahan itu.” Untuk menyelamatkan nyawa seekor kupu-kupu. Kupu-kupu berkata: “Aku adalah kepompong yang pernah kamu tertawakan.” Ternyata kepompong yang ditertawakannya menyelamatkannya. Akhirnya, semut berjanji untuk tidak menghina semua makhluk Tuhan yang ada di taman itu. E. Unsur Kebahasaan Menurut Rahman (2018: 70), unsur kebahasaan teks cerita rakyat antara lain sebagai berikut. 1. Kata kerja a. Kata kerja transitif: Kata kerja yang membutuhkan objek. b Contoh: Ibu makan nasi. 2.C dan Sang A. Semut berjalan-jalan di taman sambil menyapa teman-temannya. b Kepompong terdiam saat mendengar cibiran itu. 3. Keterangan tempat dan waktu Suatu hari, semut berkeliaran di taman. b Anda dapat menggantungnya di dahan pohon. 4. Kemudian gunakan konjungsi, nyaman untuk yang terakhir. Kemudian, semut mencengkeram dahan dengan erat. b Terakhir, Semut meminta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. F. Macam-Macam Teks Cerita Legenda Menurut Khoerunnisa dkk (2019:547), ada dua jenis legenda, antara lain: 1. Legenda klasik Legenda klasik adalah cerita yang sudah ada sejak zaman dahulu, tetapi waktu pasti keberadaannya adalah tidak dikenal. .Muncul. Ciri-ciri fabel klasik antara lain:  Ceritanya singkat.  Tema sederhana.  Rekomendasi pengayaan.  Sifat hewani masih ada.

2. Legenda modern Legenda modern adalah cerita dari masa yang relatif baru yang sengaja ditulis oleh pengarangnya. Ciri-ciri fabel antara lain:  Ceritanya bisa pendek atau panjang.  Topik yang lebih kompleks.  Terkadang dalam bentuk epik atau legenda.  Setiap karakter unik. G. Langkah-langkah memahami isi teks kiasan 1. Bacalah teks kiasan dengan cermat. 2.

Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Ix Smp By Francisca Maya

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar