Fungsi pantun di hampir semua daerah adalah sama yaitu untuk

Fungsi pantun di hampir semua daerah adalah sama yaitu untuk mendidik dan mengajarkan sesuatu kepada masyarakat. Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra dari leluhur

Hadi

Fungsi pantun di hampir semua daerah adalah sama yaitu untuk mendidik dan mengajarkan sesuatu kepada masyarakat.

Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra dari leluhur yang masih kita dengarkan sampai dengan saat ini.

Simak penjelasan tentang beberapa karya satra seperti puisi dan pantun berikut ini.

Pengertian dan konsep puisi rakyat

Puisi rakyat adalah warisan budaya bangsa yang harus kita jaga. Puisi rakyat berupa puisi, puisi dan gurindam. Pada unit ini kita akan belajar tentang puisi rakyat berbentuk pantun.

Pantun adalah sejenis puisi kuno yang diwarisi dari nenek moyang kita, kaya akan nilai moral, agama dan karakter. Melalui pantun tersebut, nenek moyang kita mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara yang menyenangkan, segar, dan indah.

Melalui sastra kuno kita dapat memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan oleh nenek moyang kita. Puisi rakyat berupa pantun, sajak, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.

Di acara televisi, kemampuannya membuat pantun masih menjadi andalan untuk membuat lelucon. Ada juga pantun dalam lagu. Sementara itu, Gurindam, puisi dan sastra kuno lainnya sudah jarang kita dengarkan.

Dalam dunia sastra kita memiliki warisan berupa cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui pengarangnya. Karena merupakan warisan dan tidak diketahui pengarangnya, puisi-puisi kuno biasanya diturunkan secara lisan.

Puisi kuno terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam setiap baris, jumlah baris dalam setiap bait, dan juga pengulangan kata yang dapat mengawali atau mengakhiri pantun atau yang kita kenal dengan pantun.

Pengertian dan Sifat Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan berlabuh di masyarakat.

Pantun dikenal di Nusantara dengan banyak nama dalam berbagai bahasa, jam (Tagalog), tuntun (Jawa), pantun (Toba), yang kurang lebih memiliki arti yang sama, yaitu tertib tutur, arah pendidikan, bentuk dari kesopanan. Pantun tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa atau daerah lainnya) sama yaitu mendidik sekaligus menghibur.

Melalui pantun, kita menghibur orang dengan memainkan bunyi bahasa, menyindir secara tidak langsung (menegur sesuatu yang tidak baik), atau memberi nasihat.

Itu tidak berarti bahwa orang-orang kami tidak percaya diri ketika mereka ingin mengatakan sesuatu, tetapi Anda dapat mengatakan bahwa kami memiliki gaya kami sendiri untuk mengatakan sesuatu.

Melalui pantun nenek moyang kita terkesan lebih santun untuk secara tidak langsung menegur atau menasehati orang agar orang yang kita sapa tidak merasa malu atau terpojok.

Ciri-ciri pantun dapat dilihat dari bentuknya dan tidak dapat diubah. Bila diubah, pantun tersebut menjadi jenis sastra yang berbeda.

Ciri-ciri pantun

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata.

3. Rima terakhir setiap baris adalah a-b-a-b.

4. Baris pertama dan kedua adalah sampiran.

5. Baris ketiga dan keempat adalah isinya.

Contoh Pantun

Di langit berarak awan.
Air beriak ya di telaga.
Jika ingin disayang kawan.
Sopan satun ya dijaga.

Puisi dan pantun dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengekspresikan emosi dan perasaan secara abstrak. Ini juga dapat digunakan sebagai bentuk terapi untuk membantu orang mengatasi pengalaman mereka. Puisi bukan hanya untuk penulis, tapi untuk semua orang.

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Related Post