Penguasaan Watak Penokohan Merupakan Elemen Penting Dari

Penguasaan Watak Penokohan Merupakan Elemen Penting Dari – Bagaimana buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook

Hadi

Penguasaan Watak Penokohan Merupakan Elemen Penting Dari – Bagaimana buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

° C. Bendahara melakukan pekerjaan akuntansi dari dana yang diperlukan untuk produksi teater. Bendahara melaporkan ketersediaan dana yang diperlukan untuk produksi teater kepada manajer produksi. e. Bagian Dokumentasi merencanakan bahan dokumentasi dan peralatan yang diperlukan untuk produksi teater modern. Bagian dokumentasi berisi dokumentasi tentang proses produksi dan proses artistik. e. Departemen penerbitan merancang media penerbitan untuk digunakan dalam produksi teater. Bagian Postingan menangani postingan audio dan visual (pembuatan poster dan penempatan poster). F. Bagian pendanaan merencanakan dan memproyeksikan pencarian sumber dana yang dibutuhkan untuk pementasan teater, baik sebelum maupun selama pementasan. Departemen keuangan juga melobi dan meyakinkan pemodal potensial bahwa produksi itu penting bagi pemodal dan penting bagi tim produksi. G. Kepala rumah berkoordinasi dengan bagian di bawahnya (bagian keamanan, bagian konsumsi, bagian transportasi, tiket dan penanggung jawab gedung) untuk kenyamanan semua peralatan produksi dan peralatan artistik h. Bagian keamanan merencanakan dan melaksanakan keamanan kegiatan, baik dalam persiapan pementasan maupun selama pementasan. Tugas departemen keamanan termasuk mengatur parkir mobil penonton selama pertunjukan. i Departemen Konsumsi merencanakan dan mengatur konsumsi selama persiapan pertunjukan dan pertunjukan, serta setelah pertunjukan. J. Bagian transportasi merancang dan mencatat kebutuhan transportasi yang diperlukan selama persiapan pertunjukan dan saat pertunjukan berlangsung. Departemen transportasi setuju dengan manajer rumah tentang kebutuhan transportasi dan penyediaan transportasi yang diperlukan. k. Penjualan tiket dimulai dengan merancang dan mencetak tiket untuk dijual sebelum pertunjukan dan jauh sebelum pertunjukan. Ticketing melaporkan hasil penjualan tiket di bagian pendanaan dan mengirimkan dana ke bagian pendanaan. Seni Budaya 291

Penguasaan Watak Penokohan Merupakan Elemen Penting Dari

L. Pengelola gedung mulai menyiapkan ruang untuk latihan dan gedung untuk pertunjukan teater modern. Penanggung jawab gedung juga bertanggung jawab atas kebersihan dan kenyamanan ruang untuk kegiatan aktor dan sutradara, serta kenyamanan selama pementasan teater. 2. Persiapan karya seni a. Penguasaan Game Penguasaan permainan dapat dicapai dengan menganalisis skenario permainan yang Anda pilih. Lakon teater terdiri dari dua unsur, yaitu struktur lakon dan struktur lakon. Struktur lakon, sebagaimana struktur karya sastra lainnya, terdiri atas tema, alur, latar alur, dan penokohan. Sementara itu, alur permainan hanya bisa diketahui saat skenario permainan sudah diatur. Analisis skrip game dapat dilakukan sebagai berikut. 1). Cari tema game yang akan dimainkan. Tema adalah pokok pikiran, gagasan atau pesan yang terkandung dalam naskah permainan dan menentukan arah cerita. Beberapa tema dalam naskah lakon dinyatakan dengan jelas dan yang lainnya tidak jelas atau tersirat. Tema dalam sebuah game bisa tunggal atau lebih dari satu. Tema dapat diidentifikasi dengan tiga cara: • Dari apa yang dikatakan tokoh (what the characters say). • Tentang apa yang dilakukan tokoh (what the character do). • Tentang jumlah dan keseimbangan dari apa yang dikatakan dan dilakukan (melalui jumlah dan keseimbangan dari perkataan dan perilaku tokoh). 2) Temukan alur permainan yang akan Anda mainkan. Plot dalam pertunjukan teater memiliki tempat yang sangat penting, karena merupakan model adegan dalam teater dan menjadi dasar dari struktur ritmis dari keseluruhan lakon. Tempo permainan dapat dibagi menjadi babak dan adegan atau berlanjut terus menerus tanpa jeda. Plot dalam naskah lakon diwujudkan dalam susunan peristiwa yang berlangsung dalam pementasan. Pemisahan plot pada permainan konvensional biasanya sudah jelas yaitu. bagian pembukaan (berisi pengenalan tokoh, tempat dan pengenalan masalah yang akan dilakukan 292 Kelas IX SMP/MTs).

Diktat Bahasa Indonesia Kelas Ix

Berlanjut sepanjang permainan). Bagian tengah (berisi isu yang diangkat oleh protagonis dan antagonis, atau yang biasa disebut kompleks dan penuh konflik sampai ke puncak isu). Bagian terakhir (berisi pemisahan antara protagonis dan antagonis, kemudian dilanjutkan dengan pemecahan masalah). 3) Mencari latar belakang cerita atau latar cerita tempat berlangsungnya cerita permainan tersebut. Untuk mementaskan lakon diperlukan pertunjukan yang mampu mencerminkan di mana lakon itu berlatar atau peristiwa yang dinikmati. Setting cerita atau cerita melibatkan tiga dimensi, yaitu dimensi ruang, waktu dan suasana. Dimensi spasial adalah deskripsi ruang atau adegan peristiwa permainan (ruang dalam arti ruang nyata, bisa berupa wilayah, negara, dll). Dimensi waktu adalah gambaran waktu terjadinya peristiwa-peristiwa permainan (malam, siang, pagi, tahun yang telah berlalu, tahun yang akan berlalu, dll.). Dimensi suasana merupakan gambaran suasana permainan atau peristiwa yang sedang berlangsung (damai, gembira, suka berperang, penuh gejolak, tegang, ceria, dll). Dimensi ruang, waktu, dan suasana ini digunakan untuk menemukan latar belakang cerita dalam skenario permainan, dan dijadikan acuan untuk membuat latar atau skenario, dan juga suasana dari setiap adegan permainan. 4) Cari fitur dalam skenario permainan. Tokoh-tokoh cerita tidak hanya berfungsi untuk merangkai alur (menjalin peristiwa atau peristiwa), tetapi juga dapat berfungsi sebagai model bahkan pencipta cerita. Tokoh merupakan sumber utama asal usul alur, peristiwa muncul dan berkembang melalui sikap, perkataan tokoh, bahkan dari hubungan permusuhan antar tokoh. Karakter dalam teater atau karakter yang kita mainkan juga bersifat personal atau memiliki karakter, jadi karakter tersebut memiliki karakter yang berguna untuk menciptakan bentuk karakter. Ciri-ciri dalam teater biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Pertama, protagonis adalah tokoh utama dalam lakon yang seolah-olah ingin mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya untuk mencapai tujuannya. Kedua, tokoh antagonis adalah tokoh yang muncul dalam lakon dan melawan atau menggagalkan cita-cita seorang tokoh 293 Seni Budaya.

Protagonis Ketiga, tokoh tritagonis, yaitu. karakter yang muncul dalam permainan dan dimulai dengan dua bidang atau bahkan di luar dua bidang, karakter tritagonis adalah yang ketiga. B. Menguasai peran. Tugas sutradara adalah membuat konsep panggung dan melatih para aktor untuk menguasai peran yang harus mereka mainkan. Sutradara dan aktor harus menguasai peran untuk melakukannya. Penguasaan peran ini sangat penting bagi seorang aktor karena yang dimainkan oleh aktor adalah peran yang ada dalam naskah lakon dan ia harus mengalami sendiri peran tersebut. Untuk dapat menguasai dan menghayati peran yang harus dimainkannya, aktor dapat melakukan langkah-langkah kerja sebagai berikut. 1) Kumpulkan tindakan utama dari peran, yaitu mengidentifikasi tindakan dan perilaku yang akan dilakukan oleh aktor. Misalnya si aktor berperan sebagai siswa nakal, mungkin di adegan pertama aksi utamanya adalah menjahili siswa lain. Pada adegan kedua, aksi utama diganggu oleh perlawanan siswa lainnya. Pada adegan ketiga, murid akan melakukan perbuatan utama menjadi murid yang saleh dan tidak suka melihat murid yang buruk karena mereka sadar bahwa perbuatan buruk itu tidak baik dan seterusnya. 2) Mengumpulkan sifat dan karakter peran dengan menganalisis sifat dan karakter peran dalam naskah lakon. Setelah mendapatkan semua karakteristik dan sifat peran, kemudian menghubungkan tindakan peran utama yang akan dilakukan, setelah itu ulasan ini, yang mungkin dapat digarisbawahi sebagai alasan tindakan peran tersebut. 3) Berusaha untuk menekankan karakter peran dengan mencari bagian-bagian dalam naskah yang memungkinkan karakter peran untuk ditekankan. Langkah ini diambil untuk memberikan gambaran tentang sifat peran yang akan dimainkan. Misalnya, peran King Lear adalah orang yang suka menerima pujian, jadi aktor harus menekankan sifat ini saat ada kesempatan dalam sebuah adegan. Keunggulan ini dapat digambarkan melalui postur tubuh, perilaku, cara berbicara dan ekspresi wajah. 294 Kelas IX SMP/MT

4) Mencari makna dialog dari peran yang akan dimainkan. Dialog permainan peran terkadang menggunakan bahasa sastra atau kiasan yang memiliki makna tersirat. Tugas aktor adalah menemukan makna yang tersirat sehingga dapat dipahami. Jika kita memahami arti kata tersebut, kita dapat mengungkapkannya baik melalui bahasa verbal maupun bahasa tubuh. 5) Membuat gerakan dan permainan peran. Langkah ini bisa dilakukan saat kita benar-benar merasakan gejolak batin atau emosi saat bertutur dialog. Jika kita tidak merasakannya, maka gerakan dan ekspresi yang muncul adalah klise atau artifisial. Untuk dapat menciptakan gerakan dan ekspresi yang terlihat natural, aktor dituntut untuk merasakan gejolak batin atau emosi dari peran yang dimainkan. 6) Cari timing yang tepat, baik timing gerakan maupun timing dialog. Langkah kerja ini dimulai dengan menganalisis peran dalam dialog dengan memecah dialog menjadi bagian-bagian kecil. Fungsi dari langkah ini adalah untuk menemukan makna sebenarnya dari dialog tersebut. Jika diketahui, maka dapat diucapkan dengan waktu yang tepat dan ditekankan dengan gerakan. 7) Perhatikan teknik pengucapan peran dialog. Langkah ini dilakukan untuk memberikan tekanan dan menonjolkan karakter peran. Sekarang setelah kita memecah dialog menjadi ritme, tinggal melihat bagaimana dialog diucapkan. Anda ingin memberi tekanan pada salah satu kata, ucapkan disertai gerakan, ucapkan dulu sebelum bergerak, atau gerakkan dulu baru ucapkan. Perlu diingat bahwa penekanan pada dialog atau gerakan yang kita buat harus memiliki tujuan, yaitu untuk mewakili karakter peran yang kita mainkan. 8) Merancang garis karakter yang akan dimainkan sehingga setiap peran yang dimainkan membangun menuju klimaks. Garis permainan hampir sama dengan skala permainan yang dramatis. Tindakan peran yang kuat juga terkait dengan deskripsi peran yang kuat. 9) Kompromi dengan sutradara tentang proyek untuk peran yang akan dimainkan. Tugas utama seorang aktor adalah merencanakan dan menciptakan peran yang akan dimainkannya. Seni Budaya 295

Rancangan peran yang kita buat dari hasil analisis peran, observasi dan interpretasi harus kompromi dengan sutradara. Sedetail apapun desain peran yang kita buat, kita harus selalu berkompromi dengan imajinasi dan desain sutradara sebagai bagian dari keseluruhan adegan artistik adegan tersebut. 10) Penciptaan bisnis dan blok,

Seni Rupa Jogja 1990 2010 By Ivaa Shop

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar