7 Cara untuk mengukur motivasi

Cara untuk mengukur motivasi – Motivasi adalah kunci yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Motivasi adalah salah satu faktor tersembunyi yang diabaikan banyak orang tetapi

Hadi

Cara untuk mengukur motivasi – Motivasi adalah kunci yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Motivasi adalah salah satu faktor tersembunyi yang diabaikan banyak orang tetapi memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan jangka panjang bisnis apa pun.

Keberhasilan bisnis dan motivasi karyawan berjalan seiring. Ketika perusahaan termotivasi, produktivitas naik dan kinerja meningkat. Baik perusahaan maupun karyawan akan senang dengan organisasi yang termotivasi.

Cara untuk mengukur motivasi

Ada beberapa cara untuk mengukur motivasi. Ini berkisar dari perilaku dan sifat individu, hingga faktor psikologis dan sosial. Program motivasi juga dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan. Motivasi bisnis menjadi lebih kompleks karena tingginya risiko terlibat dalam aktivitas bisnis.

1. Buat proses Motivasi dengan spesifik

Proses motivasi karyawan harus spesifik, jelas, dapat dicapai, nyata, dan dipikirkan dengan matang. Motivasi harus merupakan upaya kolaboratif antara manajemen dan pekerja.

2. Buat Panduan pengukuran dengan lengkap

Harus ada panduan yang cukup bagi karyawan sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

Jika tidak ada bimbingan yang cukup atau jika karyawan tidak memahami tujuan dibalik motivasi maka hasilnya tidak akan memuaskan. Untuk membangun motivasi dalam bisnis, rencana harus dikembangkan sebelum dimulainya setiap periode kerja.

3. Beri penghargaan dengan sikap

Langkah pertama untuk membuat karyawan bekerja lebih keras adalah dengan memuji dia atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Karyawan cenderung merasa terdorong jika dipuji sebanyak-banyaknya.

Ini akan memberi mereka rasa bangga dan juga membangun harga diri mereka. Itu juga membuat mereka ingin bekerja lebih keras. Karyawan juga harus termotivasi jika pekerjaannya mudah. Ini akan membuat mereka merasa seperti sedang membuat kemajuan dan ini akan lebih memotivasi mereka.

4. Berikan kompensasi (reward) kenaikan gaji

Pemberian kenaikan gaji dan promosi juga sangat efektif dalam memotivasi karyawan. Motivasi kerja harus didasarkan pada kemampuan dan ketrampilan seorang karyawan.

Misalnya, jika seorang karyawan berkinerja sangat baik tetapi bayarannya lebih rendah daripada yang menurutnya adil, dia mungkin merasa tidak puas.

Jika diberikan pekerjaan tambahan atau jadwal kerja yang berbeda, ia harus dimotivasi untuk berusaha meningkatkan kemampuannya agar dapat mencapai level yang sama seperti sebelumnya dengan gaji yang sama.

Penting juga bagi karyawan untuk mengetahui tempat mereka dalam hierarki bisnis. Jika mereka sadar bahwa mereka sedikit di atas atau di bawah pekerja yang berkinerja lebih baik, mereka akan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan mereka akan bekerja lebih keras untuk mencapai tujuan mereka. Ini akan sangat bermanfaat bagi bisnis karena motivasi diperlukan untuk mencapai pertumbuhan.

5. Berikan penjelasan tentang tujuan bisnis

Mencapai tujuan harus selalu dicapai tanpa motivasi atau akan menjadi bumerang. Jika karyawan tahu bahwa mereka tidak mencapai apa-apa atau sedikit, mereka akan kehilangan motivasi.

Inilah sebabnya mengapa manajer tidak boleh meningkatkan ekspektasi karyawan melebihi kemampuan mereka. Jika tidak, motivasi tidak akan ada.

Penting bagi karyawan untuk merasa dihargai. Mereka harus merasa memiliki peran penting dalam bisnis dan dapat memengaruhi kesuksesan bisnis. Ketika ini terjadi, mereka akan lebih mau bekerja keras dan mencapai tujuan mereka.

Motivasi adalah sekutu terbaik yang bisa dimiliki seorang manajer ketika dia ingin karyawannya tetap bersama perusahaannya.

6. Ketahui alasan pentingnya motivasi

Untuk memotivasi seorang karyawan, seorang manajer harus terlebih dahulu menentukan alasan mengapa karyawan tersebut termotivasi. Setelah ini selesai, manajer kemudian dapat merencanakan sebuah rencana yang akan membantunya mencapai tujuan menjadi sangat termotivasi.

Misalnya, jika karyawan tidak berkinerja baik di area tertentu, manajer dapat meminta rekan kerja untuk membujuk karyawan tersebut melalui berbagai cara seperti mengingatkan karyawan tentang kesuksesan masa lalu mereka atau memberikan kritik yang membangun.

Kedua metode ini dapat membuat karyawan melihat pentingnya masalah tersebut dan mereka pada akhirnya akan memotivasi diri untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

Penting juga bagi pemberi kerja untuk memahami jenis perilaku yang biasanya mendorong karyawan mereka untuk berhasil atau gagal. Memahami hal ini akan membantu mereka merencanakan cara menangani masalah sehingga mereka juga dapat menggunakan metode ini untuk memotivasi karyawan mereka.

7. Lakukan coaching berbeda pada tiap individu

Cara mengukur motivasi selanjutnya adalah Penting juga bagi pemberi kerja untuk memahami bahwa orang yang berbeda bereaksi secara berbeda terhadap insentif sehingga mungkin perlu beberapa waktu sebelum dia menemukan insentif yang tepat yang akan membuat karyawan tersebut bekerja keras.

Satu hal yang sangat penting dalam memotivasi karyawan adalah memahami pola pikir karyawan. Buku motivasi bisa sangat membantu dalam aspek ini karena mereka biasanya berbicara tentang bagaimana perilaku tertentu membuat karyawan termotivasi sementara yang lain tidak.

Penting juga untuk dipahami bahwa motivasi bekerja secara berbeda pada orang yang berbeda. Ini berarti bahwa jenis motivasi tertentu dapat bekerja dengan baik pada satu orang tetapi tidak berpengaruh pada orang lain.

Itulah Cara untuk mengukur motivasi yang bisa Anda terapkan di perusahaan. Untuk melengkapi referensi kami, berikut ini video cara mengukur motivasi kerja karyawan. Semoga bermanfaat!

 

Hadi

Seorang penulis artikel blog yang berbakat dengan kecintaan yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis. Dilahirkan dan dibesarkan di kota kecil di Indonesia, Hadi menemukan hasratnya dalam menulis sejak usia muda.

Related Post