Besarnya Jumlah Penduduk Indonesia Menjadi Salah Satu Beban Pemerintah Karena

Besarnya Jumlah Penduduk Indonesia Menjadi Salah Satu Beban Pemerintah Karena – Perhatikan gambar piramida penduduk di bawah ini! Gambar itu adalah gambar piramida Indonesia. Masalah yang muncul berdasarkan situasi pada gambar….

Pembahasan Piramida penduduk Indonesia menunjukkan berbagai jenis. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah kelompok pemuda. Selain itu, piramida penduduk ini menunjukkan angka kelahiran yang tinggi dan selalu meningkat. Hal ini membuat penduduk usia non produktif, baik yang muda (0-14 tahun) maupun yang lanjut usia (>65 tahun), semakin meningkat. Tingginya jumlah penduduk usia non produktif dibandingkan dengan usia produktif membuat beban ketergantungan semakin besar. Beban ketergantungan yang semakin besar berarti jumlah penduduk usia tidak produktif yang harus menopang penduduk usia kerja semakin meningkat. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

Besarnya Jumlah Penduduk Indonesia Menjadi Salah Satu Beban Pemerintah Karena

Piramida penduduk Indonesia menunjukkan bentuk yang luas. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah kelompok pemuda. Selain itu, piramida penduduk ini menunjukkan angka kelahiran yang tinggi dan selalu meningkat. Hal ini membuat penduduk usia non produktif, baik yang muda (0-14 tahun) maupun yang lanjut usia (>65 tahun), semakin meningkat. Tingginya jumlah penduduk usia non produktif dibandingkan dengan usia produktif membuat beban ketergantungan semakin besar. Beban ketergantungan yang semakin besar berarti jumlah penduduk usia tidak produktif yang harus menopang penduduk usia kerja semakin meningkat.

Jokowi Bicara Bonus Demografi, Ada Kucing Oyen Lagi Di Gambar Ilustrasi

Piramida penduduk Indonesia termasuk dalam kelompok piramida penduduk usia muda. Piramida jenis ini menunjukkan …. sebagian besar penduduk di base atau dasar piramida penduduk p… 951 0.0 Jawaban terverifikasi Jakarta (11/7) – Untuk memperingati Hari Manusia Sedunia 2017 yang jatuh pada tanggal 11 Juli setiap tahunnya . Tahun ini, Kementerian PPN/Bappenas menggelar Konferensi Hari Rakyat Tahun 2017 bertema “Demografi Indonesia: Masa Depan yang Diinginkan” di Gedung Bappenas, Selasa pagi. Diskusi ke United Nations Population Fund (UNFPA), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada, dan pemangku kepentingan lainnya. Diskusi diharapkan membahas pembangunan bangsa untuk mencapai keberhasilan dan pengenalan kebijakan dari para pemangku kepentingan agar tenaga kerja Indonesia dapat berkontribusi secara efektif terhadap perekonomian. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia perlu menjaga pertumbuhan penduduk yang berimbang di masa mendatang. “Pemerintah memerlukan rencana khusus untuk menjaga laju pertumbuhan penduduk, dengan mempertimbangkan tren penurunan penduduk dan penuaan penduduk di masa mendatang yang dapat mempengaruhi keseimbangan keuangan negara,” katanya.

Saat ini keadaan kependudukan antar provinsi di Indonesia sangat berbeda. Total Fertility Rate (TFR) setiap wanita usia (15-49 tahun) di berbagai daerah, antara lain Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara masih sangat tinggi, di atas 2,5. , di banyak daerah lain seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta, TFR mencapai angka yang relatif rendah, kurang dari 2. Pada tahun 2015, Studi Sensus Penduduk Antar Penduduk (SUPAS) yang dilakukan Badan Pusat Statistik mencatat angka dari 2.28. Pada tahun 2017, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan skenario rata-rata penurunan TFR menjadi hanya 2 anak atau kurang pada tahun 2035. Pada saat itu, jumlah penduduk akan melebihi 300 juta orang dan Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat di dunia. dunia. Dunia. Jika TFR terus menurun, maka akan mencapai angka yang cukup rendah sehingga jumlah penduduk akan berkurang pada periode menua, yaitu periode 2055-2065.

Terkait penurunan TFR, harus ada cara baru agar masyarakat memahami pentingnya jumlah dan kualitas anak yang tepat,” ujar Menteri Bambang. Selain TFR, tingkat kesehatan masyarakat juga penting dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk karena sangat mempengaruhi angka kematian terutama Angka Kematian Bayi (AKB) dan lama kelamaan akan meningkatkan angka harapan hidup PBB mengasumsikan bahwa penurunan AKB akan terjadi pada kisaran dua persen per tahun, atau lebih cepat dari Angka ini membuat posisi Indonesia sangat dekat dengan Filipina dalam hal kematian bayi setiap 1000 kelahiran hidup, yaitu sekitar 14 pada tahun 2030.

Penurunan TFR yang terjadi setelah program KB digulirkan pada tahun 1970-an membuat Indonesia kini berada pada tahap opening window of opportunity, yaitu keadaan dimana angka ketergantungan penduduk Indonesia terus menurun dan meningkat. titik terendah menurut statistik akan terjadi pada tahun 2020-2030 (UNFPA, 2015). Sebagai contoh, pada tahun 2015, SUPAS mengeluarkan rasio ketergantungan sebesar 49,2 orang Indonesia, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung beban sekitar 49 orang tidak produktif. Pada tahun-tahun mendatang 2020-2030, kondisi tersebut akan membawa bonus demografi, yaitu peluang yang dinikmati oleh negara karena jumlah penduduk produktif (usia 15-64 tahun) yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak produktif. (di bawah 15 dan lebih dari 65).

Langkah Pemerintah Lindungi Pekerja Phk Saat Pandemi

Dengan perencanaan yang tepat, bonus demografi dapat digunakan untuk memberikan dampak jangka panjang yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, tanpa perencanaan yang matang, demografi dapat berdampak buruk bagi Indonesia. Guna memanfaatkan bonus demografi tahun 2020-2030, pemerintah memberikan beberapa langkah antara lain meningkatkan kualitas usia kerja agar memiliki keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan angkatan kerja. pasar. Selain itu, menambah lapangan pekerjaan, salah satunya meningkatkan investasi, juga penting untuk menyambut tenaga kerja terampil tersebut. Dengan demikian, bonus demografi dapat meningkatkan pendapatan penduduk yang berdampak pada peningkatan konsumsi dan pertumbuhan investasi atau tabungan.

Selain itu, jika digunakan dengan benar, bonus demografi dapat mengurangi tingkat ketergantungan, meningkatkan produktivitas, dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Dengan menurunnya TFR, pertumbuhan pendapatan per kapita untuk memenuhi kebutuhan anak dapat dialihkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Oleh karena itu, masyarakat usia kerja harus mampu menjadi mesin pertumbuhan, bukan menjadi beban perekonomian. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan agar warga negara yang produktif menjadi terampil dan berdaya. Kemudian, soft skill perlu ditingkatkan agar pegawai memiliki sikap yang benar, optimis, cerdas, dan termotivasi untuk maju. Kebijakan ketenagakerjaan, kependudukan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan ketenagakerjaan, infrastruktur dan sumber daya alam serta politik hukum dan keamanan juga harus disikapi dengan baik. “Pemerintah ingin menekankan peningkatan kebijakan bersama antara kementerian/lembaga dan kelompok terkait lainnya dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk, mengantisipasi perubahan struktur penduduk, dan meningkatkan bonus rakyat,” pungkas Menteri Bambang.

Penanganan Kasus Pemerkosaan Anak oleh Kepala Madrasah di Toraja, Tolak Tuntutan Pidana terhadap Pelaku (97)

Nomor Proklamasi : P.3 /Setmen.Birosdmu/KP.03.01/2/2023 TENTANG FAKTOR UTAMA DALAM SELEKSI KOMPETENSI TEKNIS PEMBELIAN PEKERJA PUBLIK DAN KONTRAK KERJA 20 2024 2 APPPA 24 24 KEGIATAN TEKNIS

Kemenkes Optimalkan Pembahasan Demi Peningkatan Mutu Sdm Kesehatan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga berkunjung ke Rumah Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di Bekasi, Jawa Barat…

Pengumuman No. 3 Tahun 2023 Tentang Pemilihan Material Pokok Pengadaan PPPK TA 22022

Kendari (14/2) – Rilis Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No. 2 Tahun 2022 tentang Standar Pelayanan Perlindungan Perempuan…

Jakarta (14/2) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak () berkomitmen menjamin keselamatan Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus…

Hendro Gondokusumo Bicara Tentang Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Maksimalkan Semua Segmen Pasar Dalam Negeri

Jakarta (14/02) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak () menyayangkan kasus perkosaan yang dilakukan oleh Kepala Madrasah di Toraja (42)…Indonesia adalah perempuan dengan sumber daya manusia yang hebat. Ada 256 juta orang yang tinggal di Indonesia (World Population Data Sheet/WPDS, 2015). Kependudukan merupakan hasil dari dinamika kependudukan.

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan migrasi (migrasi).

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data Penduduk Dunia 2015, jumlah penduduk Indonesia adalah yang terbesar keempat di dunia.

Manusia seperti pedang bermata dua. Di sisi lain, hal tersebut dapat menjadi keuntungan bagi Indonesia yang memiliki penduduk usia kerja yang besar. Namun disisi lain mungkin salah jika banyak yang berstandar rendah, dalam hal pendidikan,

Indonesia Dilanda Badai Pengangguran & Kemiskinan Ekstrem

Distribusi penduduk atau persebaran penduduk adalah suatu jenis persebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, baik jumlah penduduknya genap maupun tidak. Penyebaran penduduk dapat ditentukan dari kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk merupakan salah satu indikator keragaman sumber daya wilayah. Daerah dengan sumber daya yang lebih baik, baik material maupun manusia, akan cenderung memiliki populasi yang lebih besar.

Kepadatan penduduk juga memberikan informasi kepada pemerintah tentang pemerataan pembangunan. Daerah dengan kepadatan penduduk yang sangat rendah menunjukkan perkembangan yang tidak merata di berbagai daerah. Beberapa daerah di Indonesia masih sangat sedikit penduduknya, atau belum (underpopulated). Misalnya di Papua, kepadatan penduduk rata-rata hanya 4 orang per kilometer persegi. Sedangkan Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu kilometer persegi berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. total penduduk yang tinggal di Pulau Jawa.

Persebaran penduduk yang tidak merata merupakan masalah pelaksanaan pembangunan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemerataan jumlah penduduk, agar seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan dengan baik. Salah satu cara

Cara penyebaran penduduk di Indonesia adalah dengan memindahkan penduduk dari daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduknya. Hijrah tentu saja bisa sukarela atau direncanakan oleh pemerintah.

Jumlah Penduduk Hong Kong Berkurang Besar Di Tengah Tekanan Beijing Ke Pegiat Demokrasi

Pulau Jawa merupakan daerah yang sangat subur dan telah lama dikembangkan melalui pertanian tradisional. Dahulu masyarakat masih mengembangkan cara ekonomi tradisional berupa pertanian. Bagian dari Pulau Jawa

Tinggalkan komentar